REVOLUSI MENTAL KEPEMIMPINAN DAERAH KONAWE KEPULAUAN

Reorientasi pemahaman politik, budaya kesantunan serta restorasi nilai-nilai aplikatif kepemimpinan daerah yang relevan dengan peradaban modern adalah trend baru kepemimpinan dunia mutakhir, hingga di banyak negara mengadopsi nilai-nilai kultural masa lalu yang ortodoks untuk melengkapi gaya-gaya kepemimpinan masa kini. Di negara manapun termasuk negara adidaya seperti Amerika dan Rusia telah menggali dan menemukan substansi gaya kepemimpinan ortodoks yang masih relevan dengan kondisi masa kini di era teknologikal dengan sistem dan perangkat yang canggih sekalipun. Jika kita menarik benang merahnya pada kepemimpinan kebanyakan yang terjadi sekarang justru menafikkan nilai-nilai budaya yang sungguh menjadi tradisi kepemimpinan yang berhasil membawa ketenteraman rakyat di masa lalu. Mestinya kita harus belajar pada episode sejarah bukan malah melupakan sejarah dan apa yang di praktekkan para pemimpin besar dunia seperti Jawaharlal Nehru, Napoleon Bonaparte sekalipun mereka datang dari abad yang tidak melek terhadap aksara tetapi memiliki wibawa dan kharisma yang besar terhadap rakyat, maka kemudian muncul Sukarno sebagai anak desa yang mencoba dengan inspirasi besar hingga membawa Indonesia ke kancah dunia dengan label nusantara. Alhasil negara dalam arti Indonesia di bawah panji-panji Bhineka Tunggal Ika mampu menyatukan keragaman Indonesia menjadi bangsa yang teduh, negara yang damai dengan revolusi mental Sukarno.

Wawonii di masa yang lalu juga pernah melahirkan kepemimpinan kharismatik yang bernilai budaya dan berhasil mencatatkan diri sebagai pemimpin yang tersohor dengan membangun peradaban Wawonii yang mentereng. Beliau adalah Lakino Wawonii ke 8 MBEOGA yang nota bene adalah sosok pemimpin yang bijak dengan gaya-gaya kepemimpinan islam kebanyakan. Tapi mengapa kita hari ini tak bisa mengadopsi gaya kepemimpinan beliau-beliau yang telah membawa negeri yang mereka pimpinan dapat berhasil dan sukses ? REVOLUSI MENTAL perlu hadir untuk pencerahan kepemimpinan daerah dan khususnya Konawe Kepulauan yang memiliki gaya kepemimpinan modern, dengan mengabaikan pada nilai-nilai budaya dan peradaban yang telah lama tumbuh dan berakar di bumi kelapa.

Mestinya kita malu pada moyang kita sendiri yang arwahnya dapat melihat kita setiap saat apa yang kita lakukan pada negeri ini, namun kita sendiri tidak mau belajar dan mau memahami tentang budaya kita yang mengandung nilai-nilai ajaran moralitas dan etika yang tinggi.Walau itu juga belum terlambat untuk kita mulai menata daerah ini dengan kepemimpinan yang bijak asal kita mau mendengar suara-suara rakyat yang telah terisi dengan nilai-nilai budaya yang sudah mapan. Sekedar mengingatkan kita kembali bahwa sebagai manusia biasa kadang terlupa bahwa budaya menjadi jiwa untuk menghidupkan kepemimpinan masyarakat, budaya adalah perikatan moral dan etika yang telah merasuk jiwa setiap masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari sehingga sebuah kepemimpinan bisa tegak, bisa kuat dan bisa tangguh menghadapi segala tantangan zaman termasuk di Wawonii.
Share:

1 komentar:

  1. saya tertarik melihat postingan anda saya juga salah satu "putra daerah" di kabupaten konawe kepulauan, bertempat tinggal di langara dan berkantor di Bagian ekonomi SETDA, saya mangapresiasi apa yang anda sudah tulis dihalaman blog anda. dan saya tertarik membuat suatu project dengan anda,, kalau anda berminat silahkan hub. says di risyahd@gmail.com atau 085247929394, trima kasih

    BalasHapus

Recent Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *