KEMILAU CINTA DITIMUR MATAHARI



KEMILAU CINTA
DITIMUR MATAHARI
Oleh : Arief Gazali Sidek


Pagi yang cerah,
 ketika itu mentari pagi sepenggalan naik.
Anugerah kebebasan sedang menyelimuti jiwa
yang memandang jauh pada lubuk-lubuk kerinduan
 dengan panorama indah, surut ketepian tanpa batas
 pada samudera kehidupan ini.

Setetes embun pagi
diatas dedaunan yang menghampar hijau
menjadi saksi kesejukan jiwaku
yang sedang menanti belaian asmara yang tumbuh,
namun kehangatan dari kemilau matahari
telah memberi spirit
 untuk bangkit menelusuri lorang-lorong waktu
dikala senja berlalu dipangkuan hatiKu,

walau sekedar cerita
hati yang bersemi bagai bunga yang melepas wangi
oleh kembang merekah disebuah taman firdausmu.
Maha suci Allah
 menciptakan pesona dalam lirik-lirik senandung bahagia
pada dinding-dinding sukma
dari belaian kasih seorang bidadari cintaku.

Betapa eksotik maha karya alam yang Tuhan cipta,
sebagai lambang anugerah
 dihati orang-orang sang pendewa kemegahan.
Seterang matahari
 Allah menjadikan jiwa ini
untuk menguping langgam-langgam tua
dengan suara seruling yang menggema blantika
meraut kelembutan dalam mimpi-mimpi yang indah
dari kebekuan ilusi
 yang sedang mengembara ditajuk penantian,

sebongkah mutiara hati yang tersembunyi
pada perangai bersimbah rembulan purnama,
hingga terasa lengkung batas-batas kecintaan
 telah sampai merajut kelesuan
dari geliat kerinduan berjalan diatas harapan.

Hari ini dengan sejuta pesona
 menggiring nafas-nafas berkah dari tautan jiwaku
untuk berjalan mengitari angkasa,
kesebuah lembah hidup dimana kau berada
hingga kemilau cinta diTimur Matahari
bersinar terang pada dinding-dinding fatamorga
untuk melukiskan asmara jiwamu
 dalam tempaan mahligai alam yang sempurna.

Dewa-dewa langit yang menjelma diatas kayangan
hendak memberi bayangan megah
 untuk berkata pada lembayung,
akankah pelangi antar nusa memberi titian indah
 untuk sekedar berjalan sampai ke ufuk ?

Tak mengapa cinta ini berlarut senja
Anugerah dari bibir-bibir berkah menghiasi pertapaan
alunan mesra dari seribu impian purnama
Dilaut sejati dalam samudera abadi
Untuk menyelami berlian berpilin pada tahta-tahta keagungan
Yang tersimpul pada keyakinan sang waktu
Dihati sang pencinta diufuk samudera

Walau semua itu
Hanya sekedar imajinasi dalam perekatan hakiki
Namun jiwaku telah mempertautkan harapan
Diatas kesungghan demi kau
Yang kupuja dan kusanjung selamanya
demi cintaku
Yang menebar api-api kehangatan
Sebagai kemilau cinta di Timur Matahari

Perlahan kuberjalan menyusuri pantai yang indah
Betapa keagungan menempa usiaku yang beranjak jauh
Dibawah kaki-kaki lembah yang dalam
Kucatat dan kutuliskan sebagai berita gembira
Pada lukisan mesra di selaku

Alangkah bahagianya hatiku
Saat angin sepoi basah meniup kelembutan
Membisikkan suara membius keharuan
Menerpa kerinduan hingga aku terduduk lunglai
Dibawah bintang rembulan dwi warna

Terseok-seok kumelangkah dengan kaki yang patah
Mengejar bayangan dilintas cakrawala
Namun hanya kudapati kepulan asap
Dilembah sunyi nan jauh disana
Seuntai mutiara dari gugus-gugus penantian
Hatiku berkata pada angkasa
Adakah seutas tali menggantung cintaku
Walau itu tak pasti
Tapi aku butuh keyakinan tempat berteduh
Di hatimu seindah kemilau cinta
Di Timur Matahari

WAWONII BERSINAR
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *