NUSANTARA MENANGIS



NUSANTARA MENANGIS
Oleh : Arief Gazali Sidek


Asap mengepul memenuhi angkasa
Hingga menutupi alur-alur penerbangan,
negeri tetangga terganggu dan melakukan komplin.
gunung meletus mengelurakan lahar panas dari perut bumi.
Dedaunan kering kerontang
  dengan pohon-pohon besar hangus terbakar,
akibat perambah hutan tanpa peduli membuka lahan baru
banjir bandang terjadi dan menghanyutkan warga
topan badai dan cuaca buruk mengacak-acak negeri ini
 konflik komunal, pertikaian antar etnis dan terorisme
muncul dimana-mana tak terelakkan
demonstrasi , parade kepentingan mengganggu
 para penguasa negeri ini bertengkar terus tiada habisnya
Para pengamat berdebat ,silang pendapat terjadi disemua strata
kaum cendekia diam, ulama takut salah
hingga rakyat jelata berteriak kebingungan
banyak diantara mereka meneteskan air mata dan rebah
dikolong jembatan dengan perut kelaparan.
Penggusuran warga terus terjadi tanpa kemanusiaan
Negeri tak terurus, narkoba merajalela,
para koruptor menggilas uang rakyat
hingga negeri ini tak berdaya.

Nusantara merintih .....!

Tapi apakah kita membiarkan negeri ini hanyut tanpa arah,
Hanyut tanpa optimisme, harapan dan cita-cita
surut kelaut lepas tanpa peduli
 hingga segenap anak-anak bangsa merintih kesakitan.
Masih adakah nurani yang tersimpan dihati kita
untuk sekedar mengingat kesadaran ?
atau apakah kita tak mampu menerima pesan Founding Fathers kita
generasi pendahulu dari para pendiri bangsa ini ?
untuk melanjutkan cita-cita mereka, cita-cita bangsa ini
demi kesejahteraan yang berkeadilan

Bung Karno pasti marah,
Bung Hatta, Bung Syahrir dan semua yang telah gugur
 sebagai syuhada bangsa ini.
Ruh mereka terluka dan merintih kesakitan di alam kubur,
nyawa mereka meringis tersayat duka di alam barzaq
 ketika mereka  menyaksikan para penguasa negeri
yang hari ini mengurus negara semena-mena
mempertontonkan drama dan atraksi kebiadaban
tanpa moral,tanpa etika dan tanpa budaya
yang bisa diteladani kaum madani , kaum marhaenis yang melata
untuk mengharapkan uluran tangan para pengurus negara
belas kasihan dari para elit bangsa ini

nusantara terbentang luas dan makmur
tapi mengapa rakyat masih banyak yang miskin dan menderita
mengapa,.....!
dan mengapa ini semua terjadi dinegeri kita yang subur
dinegeri yang kaya akan potensi sumber daya alam
negeri untaian zamrud belahan khatulistiwa

 negeri tak ini henti-hentinya dirundung malang
musibah datang silih berganti
walau kita tak harus berhenti berdoa
kita panjatkan doa-doa munajat untuk keselamatan
naungan dan perlindungan buat negeri ini
negeri yang satu, tempat dimana kita hidup
yakni Nusantara Indonesia


Nusantara Menjerit....!

Dari ujung barat sampai ketimur dari utara hingga keselatan
Nusantara utuh dalam satu kesatuan
Bulat dalam jiwa Indonesia
Tapi mengapa mulai tercabik-cabik oleh ancaman asing
Pulau demi pulau kecil terlepas, sepadan dan ligitan
Apakah kita tak punya ideologi yang kuat
Apakah kita tidak punya falsafah yang kokoh dan mengikat
Dimana Pancasila
Dimana dasar negara sebagai jiwa bangsa
Ataukah kita tidak lagi memiliki kepribadian bangsa
Adat, tradisi, budaya dan peradaban ?
Sementara kita adalah bangsa besar
Bangsa yang memiliki kemapanan budaya
Kultur kearifan lokal yang beragam
Dari para leluhur, tertanam berabad-abad lamanya 
Tumbuh, berkembang di bumi nusantara


Nusantara Menangis......... !

Masalah bangsa semakin menjamur, tumbuh dan beringas
Para penegak hukum yang seharusnya menjadi pilar
Gigih sebagai kekuatan dan pertahanan negara
Justru menggorogoti, mengisi kantung sendiri
Mudah terkena suap dan berjuang memperkaya diri

Para representase rakyat di Parlemen, eksekutif Birokrasi,  maupun
Kaum pengembang, pemilik modal besar
Berjamaah mencari jalan, membuat persekongkolan
Hingga negara merugi, bangsa ini bangkrut
Dan tanpa sadar  bahwa semua yang dikorup adalah milik rakyat
hak bagi rakyat jelata miskin papah
hak para anak yatim dan janda-janda tua tak berdaya
tapi mengapa kita harus merampasnya hak itu
apakah kita tak punya nurani lagi

dengan dalih demokrasi, mendapat legitimasi oleh rakyat
walau itu hukum rimba menggusur sesama
mengandalkan isi tas bukan kwalitas
semena-mena kewenangan bisa dilakukan  
menggusur sesama demi kepentingan
hingga canibalisme sosial terjadi

Demi Nusantara,..... Kita tegakkan negeri ini, kita pertahankan
Dan kita basmi virus sosial yang menggerogoti bangsa ini
Agar kita bisa dan maju terus
Mewujudkan harapan dan cita-cita para founding fathers
Yakni menuju kesejahteraan sosial yang berkeadilan
Share:

1 komentar:

  1. Teramat lama, dihari ini. Diksi-diksi ini tersusun, sebagai permohonan maaf yang tertunda. Maaf karna baru kuberitahu. Betapa menyesal, aku tak pernah memperdulikanmu.... Sekali lagi, maaf.

    BalasHapus

Recent Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *