Wawonii Bersinar adalah ungkapan atau ekspresi dari dua suku kata yakni, Wawonii dan Bersinar. Wawonii mengandung arti bukit kelapa atau bukit kemakmuran sedangkan Bersinar artinya Pencahayaan Negeri atau pulau ini. Jadi secara filosofis pandangan maknawi Wawonii Bersinar adalah sebuah ketinggian cita-cita masyarakat dan daerah untuk mewujudkan kebahagiaan, kemakmuran dan kesejahteraan melalui cahaya atau sinar-sinar potensi anugerah yang ada di pulau ini atau pulau Wawonii.
Wawonii sendiri merupakan ungkapan dari dua suku kata pula yang masing-masing memiliki makna yang dalam secara filosofis. Antara Wawo dan Nii memiliki nilai kandungan hakiki yang dapat dimaknai sebagai junjungan moral yang tinggi. Wawo adalah diatas, ketinggian, bukit atau perbukitan yang nenunjukan tempat dimana segerombol manusia berdiam hidup dan menetap disaat masa lampau, tepatnya didaerah perbukitan dekat Tangkombuno sebagai pusat kerajaan Wawonii masa lalu. Nii berarti kelapa atau komoditi yang tumbuh menjulang diatas perbukitan tersebut. Sehingga keduanya antara Wawo dan Nii merupakan satu kesatuan makna yang tak terepisahkan untuk menggambarkan nilai kandungan hakiki yang sangat dalam. Nii atau kelapa merupakan komoditi paripurna karena komoditi tersebut dapat dimanfaatkan bulai dari akar, batang, daun dan buahnya. Karena itu bagi suku/etnis asli wawonii “ TO WAWONII “ sangat mensakralkan kelapa sebagai nilai yang agung, karena kelapa dijadikan sebagai Mas Kawin atau Mahar yang bersifat wajib dalam setiap prosesi adat perkawinan suku wawonii.
Kelapa juga merupakan tumbuhan khas yang banyak dijumpai di pulau ini mulai dari pinggir pantai sampai ke pegunungan. Hal ini kemudian yang menjadi inspirasi untuk menamakan pulau ini sebagai pulau Wawonii atau pulau kelapa.
Melihat makna dan arti yang dikandung keduanya sama-sama menunjukan ketinggian, antara Wawo dan Nii sama-sama memiliki makna yang menunjukan tinggi, Wawo yang berarti bukit atau diatas atau ketinggian sedangkan Nii adalah kelapa atau jenis tumbuhan komoditi yang tinggi menjulang, sehingga kemudian diantara keduanyapun memiliki pesan yang sama yakni ketinggian harapan atas cita-cita moral yang ingin dicapai oleh masyarakat yang mendiami pulau ini.
Dalam perspektif pandangan filosofis Wawonii adalah kemuliaan atau kebajikan yang tersembunyi dan menyingkap banyak hal tentang anugerah pulau ini. Bukit dan kelapa merupakan penggambaran hakiki betapa pulau ini memiliki nilai yang amat tinggi sebagai perwujudan yang dicapai dalam rangka kesejahteraan buat seluruh penghuni pulau ini. Bentuk fakta empiris telah menunjukkan bahwa pulau ini, pulau wawonii berbentuk hati manusia sebagai alam kebajikan yang nyata. Pulau ini menyerupai hati yang telah memperoleh rahmat dan anugerah dari Allah SWT dengan sinar-sinar iman dan kebajikan. Hati yang memiliki cahaya ma’rifat ketuhanan terhadap penghambaan, dimana HATI adalah istana kerajaan yang didaulat untuk memberi cermin kehidupan setiap hamba atas semua bentuk perlakuan dan tindakannya. Maka kemudian kalau kita menilik dari hikmah atas penggambaran maknawi yang nyata pada pulau Wawonii sebagai pulau hati, seyogyanya setiap manusia yang berdiam di pulau ini dapat memberi manfaat dan maslahat yang amat besar, buat pengembangan potensi baik kreatifitas maupun kesejahteraan masyarakat dan daerah Konawe Kepulauan. Dengan demikian maka setiap manusia yang berada di pulau Wawonii akan memperoleh dan membawa cahaya hati, cahaya kemuliaan diri, cahaya keagungan dan rahmat untuk mewujudkan Wawonii yang bersinar menuju cita-cita kesejahteraan abadi yang menyeluruh.
Bersinar adalah cahaya atau sumber cahaya yang memberi pencerahan terhadap alam, baik pada alam hidup manusia dalam bentuk mikro yang tersusun dalam bentuk nalar, hati maupun jiwa yang menjadi penggerak hidup terhadap pencahayaan yang bersifat immateril, maupun terhadap pandangan alam makro dengan luasan alam raya dan seisinya. SINAR adalah energi yang menjadi sumber kehidupan alam ini, menjadi vitalitas dari keberadaan hidup termasuk revolusi keberlangsungan alam raya yang Tuhan cipta termasuk kita.
Kalau kita tarik benang merah diantara rangkaian kedua suku kata antara Wawonii dan Bersinar telah menjadi makna yang mengandung penafsiran yang secara filosofis memberi arti hidup yang sangat dalam, beragam dan substansial. Wawonii tidak hanya sekedar ungkapan dari dan untuk sebuah nama namun dibalik itu semua dapat menyingkap rahasia-rahasia keajaiban yang sungguh menakjubkan pada penciptaan Allah terhadap alam ini.
Wawonii adalah samudera kebajikan. Wawonii adalah anugerah yang tercipta untuk sebuah kemaslahatan hidup, baik ia sebagai individu, etnis dalam komunitas kelompok maupun masyarakat, daerah dan bangsa. Sehingga kemudian Wawonii telah memiliki karakter kebajikan yang sempurna dari perpaduan berbagai hal dan menyatu secara utuh dan sempurna, melalui elaborasi perpaduan cita, rasa dan karsa dari orang-orang yang memiliki cahaya, memiliki sinar kodrat penciptaan yang mendiami pulau ini dan menjaganya secara sempurna pula.
Wawonii adalah mahligai indah yang memberi watak dan simbolitas yang agung terhadap manusia yang ada didalamnya, jika kemudian terjadi sifat dan perbuatan untuk merusak warisan titipan yang Allah cipta, itu merupakan bentuk keingkaran terhadap simbolitas dirinya atas penciptaannya.
Karena ia memiliki nalar pada kepalanya tapi ia tidak memberinya cahaya untuk berfikir, ia memiliki hati di dadanya tapi tidak memberinya cahaya untuk menyadari segala bentuk perlakuan dan tindakan yang ia lakukan dan iapun memiliki jiwa yang meliputi segenap raganya tapi tidak memberinya cahaya untuk mencerah atas laku, perangai dan sikap-sikap yang ditunjukannya.
Wawonii bersinar adalah pencapaian dari perwujudan cita-cita moral yang dilandasi dengan 4 (empat) gradasi pencahayaan diri yakni :
- cahaya nalar
- cahaya hati
- cahaya jiwa dan
- cahaya sikap/tindakan
Berlandaskan pada keempat hal tersebut, manusia memiliki arah pandangan yang jelas yang meliputi segala pikirannya, memiliki konstruk nalar yang padat untuk mendesain konsep hidup yang maslahat dan bermanfaat untuknya.
Jika iapun menghadapi berbagai hal tantangan yang mengganggu dalam samudera hidup penghambaannya, maka ia telah memiliki hati yang menuntun atas jalan-jalan yang kelak akan dilewatinya, sehingga tak cukup baginya untuk menemukan berbagai alasan untuk membela atas kesalahan dirinya pula.
Setiap individu memiliki cahaya yang dibawanya, setiap individu memiliki energi positif untuk menterjemahkan alam yang dihadapinya. Wawasan dan gaung fikiran manusia yang luas meliputi alam raya akan banyak melahirkan inspirasi dan kreatifitas ide untuk menemukan gagasan-gagasan brilian, yang nanti akan melahirkan banyak karya sebagai wujud sebuah pengabdiannya.
Wawonii Bersinar merupakan konsep pendakwaan diri sebelum dapat melahirkan teori dan aplikasi terhadap ilmu yang dimiliki, wawonii bersinar lahir sebagai format konsep natural yang memiliki landasan pemikiran yang jernih dan suci, karena tatkala manusia memiliki energi dan cahaya-cahaya pembenaran dari konstruk fikir yang bersumber dari energi yang suci pula, maka implikasi nilai –nilai hidup yang dialaminya akan berwujud pada kemuliaan hakiki yang menjawab tantangan masa depannya dengan kemaslahatan yang sempurna.
Wawonii Bersinar sebagai konsep ideologi transformatif alam, memiliki landasan spritualitas sejati. karena itu Wawonii Bersinar merupakan perpaduan nilai –nilai faktum normatif, integritas budaya, agama dan kearifan alam, yang kemudian akan memberi nilai martabat hakiki bagi pencapaian sebuah kemuliaan manusia.
Karena itu pula dalam perspektif peradaban kekinian yang terjadi dalam masyarakat adat Wawonii, telah lahir sebuah tradisi pengkultusan pemuliaan manusia yang memiliki nilai-nilai kesamaan dalam derajat sosial dengan sapaan TAATA bagi kaum laki-laki dan TIITI bagi kaum perempuan.
Sapaan tersebut berlaku secara umum dan terjadi pada semua strata sosial baik sebagai orang tua, orang dewasa, remaja, anak dan balita maupun ia sebagai penguasa, tokoh, cendekiawan, masyarakat awam dan rakyat jelata berlaku juga dengan tak terkecuali.
Dinamika perkembangan sosial modern dengan trend perubahan arus global dunia akibat pengaruh teknologi mutakhir, memberi ruang berfikir kepada manusia untuk kembali pada tradisi-tradisi klasik, yang dianggap sebagai reorientasi pencarian jatidiri sesungguhnya dan manusia ternyata sangat tidak bernilai apa-apa, kecuali kembali pada penyadaran bahwa manusia dilahirkan kedunia juga tanpa apa-apa pula yang ia bawa.
Karena itu, maka Wawonii Bersinar memberi perhatian untuk sejatinya kita kembali pada kondisi kesucian diri, dengan memberi sinar-sinar hidup dengan pencahayaan yang sempurna dalam kehidupan, untuk mendapatkan anugerah yang diperuntukkan Tuhan pencipta alam ini.
Bagus
BalasHapus