ASMARA dan PULAU CINTA
Karya : Arief Gazali Sidek
Deru ombak yang memecah menghampar putih diatas lautan, riak gelombang menghempas badai ke tepi samudera. Panorama indah menghampar diatas kaki kaki langit dengan mata memandang jauh kedepan sebening kaca.
Sebuah perjalanan panjang dan berliku mengayuh bahtera kehidupan ini hendak kepantai kembang, walau arus samudera menghempas badai dengan ombak yang memutih, menyeret biduk asmara hingga alur alur pelayaran menepi kelaut yang dangkal, namun aku bahagia dan harus tabah menghadapi aral yang melintang diselaku, karena sebuah ketulusan membungkus jiwaku untuk dapat bertahan hidup sampai pada batas batas pengabdianku.
Dengan rasa gundah yang akhirnya membuat badan ini lesu, kuatir dan bahkan takut, derai ombak memutih dan memecah sampai kegaris pantai, hingga tak pernah berhenti dan surut. Alangkah beratnya perjuangan hidup ini yang kemudian mengingatkan kita pada sebuah titian perjalanan panjang menuju tempat abadi yang Tuhan kehendaki. Sebuah takdir pembenaran yang hakiki dan pasti manusia dapat melaluinya tanpa kecuali. Demikian gambaran yang tak pernah kubayangkan bahwa betapa ilustrasi hidup ini mengantarkan aku pada ruang ruang hikmah dengan cerita yang telah kulalui dengan berliku.
Hal yang telah pasti kulami adalah perenungan terhadap cahaya fitrah yang terbit sebagai kodrat alamiah yang tiada seorangpun tahu dengan pasti, kapan ia mulai dan kapan pula ia akan mengakhirinya, kecuali hanya Allah yang Maha tahu dari tanda tanda yang Tuhan cipta sendiri melalui dirasah kealaman. Dan akhirnya dengan pasti telah mengantarkanku pada sebuah pulau misteri yang indah penuh bahagia, elok santun nan permai, yang bernama pulau cinta atau PULAU WAWONII.
Banyak hikmah yang diperoleh dari perjalanan pengabdianku di pulau itu, karena semula sayapun khawatir kalau pulau itu adalah penjelmaan gaib yang memiliki cerita ANGKER sebagai negeri yang memiliki berbagai ilmu hitam yang namanya GUNA GUNA . Aku tak pernah membayangkan bahwa kemudian yang terjadi dan kualami justru adalah sebaliknya, bahwa pulau ini ternyata adalah sebuah negeri yang BERSIH, ELOK, RAMAH,SANTUN, INDAH, NYAMAN, ASRI DAN RELIGIUS ( BERSINAR ), sebuah Mahligai TRI MATRA yang mengapit tiga Dimensi keunggulan potensi serba wah, baik di laut, di darat maupun di udara, sehingga kemudian WAWONII mendapat julukan sebagai Pulau SURGA MAHLIGAI TIGA DIMENSI.
Pulau Wawonii dikenal sebagai pulau cinta karena bentuknya seperti HATI /CINTA ( LOVE ), karena itu kemudian inspirasi inilah yang turut mempengaruhi IMAGE tentang hegemoni alam terhadap manusia dalam simpul ikatan budaya dan masyarakat terhadap identitas sebuah peradaban.
Rasanya amat sulit memahami antara ASMARA dan PULAU CINTA dalam sebuah perspektif yang sama, namun keduanya memiliki kesamaan persepsi dalam konteks kenyataan yang sesungguhnya. Asmara dan pulau cinta adalah dua hal yang memiliki titik tumpu yang berbeda dan berada pada dimensi yang sangat jauh berbeda pula, namun kemudian kalau kita tarik benang merahnya untuk mencoba menghubungkan keduanya pasti kita akan ketemu dimana letak dan sudut pandang persinggungannya.
Asmara adalah conteks psykologis manusia yang menghubungkan benang benang fibrin kemanjaan , kelembutan, kehalusan serta sensualitas diri terhadap kebutuhan kebutuhan racio biologis sedangkan Pulau cinta adalah anugerah Tuhan yang mengapung di atas bahari sebagai pertapaan atau kebaktian manusia melalui fatwa fatwa kebajikan dalam bentuk cinta atau kecintaan.
Namun keduanya adalah wilayah hikmah dan kebajikan, keduanya adalah wilayah sudut pandang suprastruktur dan kearifan serta keduanya adalah wilayah dimensi transendental dan spiritual sejati penghambaan manusia, sehingga keduanya adalah satu dari dua hal yang berbeda tapi menyatu dalam keterpaduan wawasan dan substansi yang dikandungnya atau ibarat keduanyanya adalah SATU JIWA DARI DUA RAGA , DUA TUBUH DALAM SATU NAFAS atau SATU CINTA DALAM DUA BADAN RASA.
Dari inspirasi inspirasi sederhana itulah yang kemudian merupakan eksplanasi moral setiap orang untuk berkunjung dan menjadi tamu di Pulau ini, Pulau yang di Cintai banyak orang yang akhirnya tercipta sumbu sumbu anugerah melalui kodrat kecintaan yang Tuhan peruntukan kepada manusia, sebagai pemilik sah atas nilai nilai kodrati alam nyata yang ada di pulau ini.
Tak heran memang kalau kemudian aku datang dengan sebuah perasaan yang mengagumkan , pesona negeri dari setiap sudut memancarkan cahaya akan kecintaan, membangkitkan spirit serta motivasi yang selangit untuk mencapai cita cita, adalah bahagian sudut transendetal sejati yang telah diwariskan buat anak anak negeri menjadi pewaris tahta kejayaan, kesejahteraan dan kemakmuran di negeri ini. Karena itu nilai nilai filosofisme natural yang tumbuh dan mengakar menjadi dasar kemajuan peradaban dan transformasi nilai nilai cultural historis untuk mencapai cita cita atas negeri ini menjadi sangat penting dipahami pula.
Sebuah visi yang diharapkan dapat memberi warna karakter pembangunan adalah mewujudkan konsep TRI MATRA potensi dalam bingkai strategis pengembangan wilayah yang memegang pada tiga prinsip dasar yakni JAYA DILAUT, SEJAHTERA DIDARAT DAN PERKASA DIUDARA atau WAWONII JAYA MATRA ( Wawonii yang jaya, makmur dan sejahtera ).
Ilustrasi ilustrasi yang demikian itu ternyata telah membawa angin segar bagi banyak orang, sehingga kemudian aku terinspirasi untuk menemukan intisari kebathinan dalam masa pengabdianku dan menjadikannya sisi pulau ini menjadi bahagian positif untuk melakukan sebuah kontemplasi yang tinggi, dalam memaknai arti hidup sebagai amanah yang besar dengan nilai nilai kecintaan yang sempurna.
Di pulau ini aku telah menemukan cinta yang abadi sepanjang usiaku, aku telah menemukan sebuah jatidiri dan identitas tentang makna hidup, warna serta karakter yang merepresentasi akan nilai nilai actual kebenaran, kecintaan, ketulusan serta keikhlasan, dalam membingkai watak dan pola pola hidup yang bersifat sederhana dan elegan.
Aku sadar bahwa ternyata cinta sejati nan indah ada beserta pulau ini yang tertanam dibumi cinta yang hakiki, aku telah menemukan keaslian bayang bayang rindu yang menyematkan bunga rampai keharuman wangi yang sempurna, sehingga aku tak dapat melepas pergi pulau ini yang tertancap kukuh yang Allah peruntukan sebagai amanah bagiku.
Aku telah menemukan mutiara berpilin dari sekeping anugerah kehangatan untuk mencapai bahagia, oleh cahaya penerang kegelapan Allah memberiku sinar sinar keikhlasan dengan iradat yang tinggi pada lapis lapis peradaban, hingga akhirnya akupun bertanam kaki sejengkal dibumi penuh warna, bersama sang pemuja negeri ini. Seraya mendengar suara suara syahdu mengiring tapak tapak asmara, untaian syair membelah jiwaku hendak berkata :
Pulau cinta pulau misteri
Wawonii, ramah dan asri
Kalau dinda rindu sehari
Jangan lupa singgah dihati
Taman surga indah purnama
Tempat damai, teduh dan aman
Pulau Wawonii tempat wisata
Indah, santun, aman dan nyaman
Awan badai melanda negeri
Angin berhembus dipinggir pantai
Mari berlomba hendak bersantai
Pantai kampa penyejuk hati
Tumburano telaga impian
Air terjun bertingkat dua
Kalau anda gadis impian
Pantang hidup berbadan dua
Ariwangan jembatan berjalan
Penghubung simpul dua pelabuhan
Kalau anda jadi wisatawan
Penyambung rasa banyak kenangan
Malang melintang kenegeri orang
Berhenti sejenak kebun diladang
Kening melintang dipandang orang
Meniti cinta dihatimu sayang
Langara, 5 Februarai 2016
WAWONII BERSINAR
Karya : Arief Gazali Sidek
Deru ombak yang memecah menghampar putih diatas lautan, riak gelombang menghempas badai ke tepi samudera. Panorama indah menghampar diatas kaki kaki langit dengan mata memandang jauh kedepan sebening kaca.
Sebuah perjalanan panjang dan berliku mengayuh bahtera kehidupan ini hendak kepantai kembang, walau arus samudera menghempas badai dengan ombak yang memutih, menyeret biduk asmara hingga alur alur pelayaran menepi kelaut yang dangkal, namun aku bahagia dan harus tabah menghadapi aral yang melintang diselaku, karena sebuah ketulusan membungkus jiwaku untuk dapat bertahan hidup sampai pada batas batas pengabdianku.
Dengan rasa gundah yang akhirnya membuat badan ini lesu, kuatir dan bahkan takut, derai ombak memutih dan memecah sampai kegaris pantai, hingga tak pernah berhenti dan surut. Alangkah beratnya perjuangan hidup ini yang kemudian mengingatkan kita pada sebuah titian perjalanan panjang menuju tempat abadi yang Tuhan kehendaki. Sebuah takdir pembenaran yang hakiki dan pasti manusia dapat melaluinya tanpa kecuali. Demikian gambaran yang tak pernah kubayangkan bahwa betapa ilustrasi hidup ini mengantarkan aku pada ruang ruang hikmah dengan cerita yang telah kulalui dengan berliku.
Hal yang telah pasti kulami adalah perenungan terhadap cahaya fitrah yang terbit sebagai kodrat alamiah yang tiada seorangpun tahu dengan pasti, kapan ia mulai dan kapan pula ia akan mengakhirinya, kecuali hanya Allah yang Maha tahu dari tanda tanda yang Tuhan cipta sendiri melalui dirasah kealaman. Dan akhirnya dengan pasti telah mengantarkanku pada sebuah pulau misteri yang indah penuh bahagia, elok santun nan permai, yang bernama pulau cinta atau PULAU WAWONII.
Banyak hikmah yang diperoleh dari perjalanan pengabdianku di pulau itu, karena semula sayapun khawatir kalau pulau itu adalah penjelmaan gaib yang memiliki cerita ANGKER sebagai negeri yang memiliki berbagai ilmu hitam yang namanya GUNA GUNA . Aku tak pernah membayangkan bahwa kemudian yang terjadi dan kualami justru adalah sebaliknya, bahwa pulau ini ternyata adalah sebuah negeri yang BERSIH, ELOK, RAMAH,SANTUN, INDAH, NYAMAN, ASRI DAN RELIGIUS ( BERSINAR ), sebuah Mahligai TRI MATRA yang mengapit tiga Dimensi keunggulan potensi serba wah, baik di laut, di darat maupun di udara, sehingga kemudian WAWONII mendapat julukan sebagai Pulau SURGA MAHLIGAI TIGA DIMENSI.
Pulau Wawonii dikenal sebagai pulau cinta karena bentuknya seperti HATI /CINTA ( LOVE ), karena itu kemudian inspirasi inilah yang turut mempengaruhi IMAGE tentang hegemoni alam terhadap manusia dalam simpul ikatan budaya dan masyarakat terhadap identitas sebuah peradaban.
Rasanya amat sulit memahami antara ASMARA dan PULAU CINTA dalam sebuah perspektif yang sama, namun keduanya memiliki kesamaan persepsi dalam konteks kenyataan yang sesungguhnya. Asmara dan pulau cinta adalah dua hal yang memiliki titik tumpu yang berbeda dan berada pada dimensi yang sangat jauh berbeda pula, namun kemudian kalau kita tarik benang merahnya untuk mencoba menghubungkan keduanya pasti kita akan ketemu dimana letak dan sudut pandang persinggungannya.
Asmara adalah conteks psykologis manusia yang menghubungkan benang benang fibrin kemanjaan , kelembutan, kehalusan serta sensualitas diri terhadap kebutuhan kebutuhan racio biologis sedangkan Pulau cinta adalah anugerah Tuhan yang mengapung di atas bahari sebagai pertapaan atau kebaktian manusia melalui fatwa fatwa kebajikan dalam bentuk cinta atau kecintaan.
Namun keduanya adalah wilayah hikmah dan kebajikan, keduanya adalah wilayah sudut pandang suprastruktur dan kearifan serta keduanya adalah wilayah dimensi transendental dan spiritual sejati penghambaan manusia, sehingga keduanya adalah satu dari dua hal yang berbeda tapi menyatu dalam keterpaduan wawasan dan substansi yang dikandungnya atau ibarat keduanyanya adalah SATU JIWA DARI DUA RAGA , DUA TUBUH DALAM SATU NAFAS atau SATU CINTA DALAM DUA BADAN RASA.
Dari inspirasi inspirasi sederhana itulah yang kemudian merupakan eksplanasi moral setiap orang untuk berkunjung dan menjadi tamu di Pulau ini, Pulau yang di Cintai banyak orang yang akhirnya tercipta sumbu sumbu anugerah melalui kodrat kecintaan yang Tuhan peruntukan kepada manusia, sebagai pemilik sah atas nilai nilai kodrati alam nyata yang ada di pulau ini.
Tak heran memang kalau kemudian aku datang dengan sebuah perasaan yang mengagumkan , pesona negeri dari setiap sudut memancarkan cahaya akan kecintaan, membangkitkan spirit serta motivasi yang selangit untuk mencapai cita cita, adalah bahagian sudut transendetal sejati yang telah diwariskan buat anak anak negeri menjadi pewaris tahta kejayaan, kesejahteraan dan kemakmuran di negeri ini. Karena itu nilai nilai filosofisme natural yang tumbuh dan mengakar menjadi dasar kemajuan peradaban dan transformasi nilai nilai cultural historis untuk mencapai cita cita atas negeri ini menjadi sangat penting dipahami pula.
Sebuah visi yang diharapkan dapat memberi warna karakter pembangunan adalah mewujudkan konsep TRI MATRA potensi dalam bingkai strategis pengembangan wilayah yang memegang pada tiga prinsip dasar yakni JAYA DILAUT, SEJAHTERA DIDARAT DAN PERKASA DIUDARA atau WAWONII JAYA MATRA ( Wawonii yang jaya, makmur dan sejahtera ).
Ilustrasi ilustrasi yang demikian itu ternyata telah membawa angin segar bagi banyak orang, sehingga kemudian aku terinspirasi untuk menemukan intisari kebathinan dalam masa pengabdianku dan menjadikannya sisi pulau ini menjadi bahagian positif untuk melakukan sebuah kontemplasi yang tinggi, dalam memaknai arti hidup sebagai amanah yang besar dengan nilai nilai kecintaan yang sempurna.
Di pulau ini aku telah menemukan cinta yang abadi sepanjang usiaku, aku telah menemukan sebuah jatidiri dan identitas tentang makna hidup, warna serta karakter yang merepresentasi akan nilai nilai actual kebenaran, kecintaan, ketulusan serta keikhlasan, dalam membingkai watak dan pola pola hidup yang bersifat sederhana dan elegan.
Aku sadar bahwa ternyata cinta sejati nan indah ada beserta pulau ini yang tertanam dibumi cinta yang hakiki, aku telah menemukan keaslian bayang bayang rindu yang menyematkan bunga rampai keharuman wangi yang sempurna, sehingga aku tak dapat melepas pergi pulau ini yang tertancap kukuh yang Allah peruntukan sebagai amanah bagiku.
Aku telah menemukan mutiara berpilin dari sekeping anugerah kehangatan untuk mencapai bahagia, oleh cahaya penerang kegelapan Allah memberiku sinar sinar keikhlasan dengan iradat yang tinggi pada lapis lapis peradaban, hingga akhirnya akupun bertanam kaki sejengkal dibumi penuh warna, bersama sang pemuja negeri ini. Seraya mendengar suara suara syahdu mengiring tapak tapak asmara, untaian syair membelah jiwaku hendak berkata :
Pulau cinta pulau misteri
Wawonii, ramah dan asri
Kalau dinda rindu sehari
Jangan lupa singgah dihati
Taman surga indah purnama
Tempat damai, teduh dan aman
Pulau Wawonii tempat wisata
Indah, santun, aman dan nyaman
Awan badai melanda negeri
Angin berhembus dipinggir pantai
Mari berlomba hendak bersantai
Pantai kampa penyejuk hati
Tumburano telaga impian
Air terjun bertingkat dua
Kalau anda gadis impian
Pantang hidup berbadan dua
Ariwangan jembatan berjalan
Penghubung simpul dua pelabuhan
Kalau anda jadi wisatawan
Penyambung rasa banyak kenangan
Malang melintang kenegeri orang
Berhenti sejenak kebun diladang
Kening melintang dipandang orang
Meniti cinta dihatimu sayang
Langara, 5 Februarai 2016
WAWONII BERSINAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar