SAMBA – Q. C
Sederet angan-angan yang kupuja,
kutancap kukuh ditepi dermaga
sebuah pulau cinta.
Walau aku jauh dari negeri
seberang diarah utara,
namun suara hati seorang
bidadari suci
membisikkan kelembutan dengan
binar-binar cahaya asmara
ditepian jiwaku untuk saya
segera merapat
pada pelabuhan hati di negeri
pulau sebiji kelapa.
Betapa geliat kerinduan yang
kerapkali menghantarkanku
untuk melangkah meraih harapan,
walau dengan susah payah
meniti arus gelombang diatas
bahari yang memecah ombak,
perasaanku tak gentar dengan
mundur selangkah diatas bahtera yang megah.
Alangkah bahagianya hatiku,
ditengah kegelapan aku
memandangi cahaya rembulan purnama.
Jiwa yang bergetar tatkala
senja diufuk matahari yang semakin condong kebarat
menuju peraduan sang waktu.
Aku legah dengan mendengar
suara burung bersahut-sahutan
menyambangi hasrat untuk
seorang bidadari.
Akankah aku segera berada
disana,
menyaksikan pesona indah dari
perjalanan impianku meraup cinta akan bidadariku.
Mahligai yang kupuja,
terhampar megah permadani dari
persembahan dara suci.
Artefak yang bertatah berlian
dari seorang permaisuri
kelak menjadi saksi dari
kemasyhuran abadi dihari kebahagiaan yang siap menanti.
Malam seindah pesta bidadari
cinta di taman firdaus
melambung dalam mimpi-mimpi
indah diselaku.
Aku kerap membayangkannya
saegera
bila itu terjadi dengan pasti
pada diriku ditengah lautan asmaraku.
Bagiku adalah ungkapan yang
mencibir jiwaku
ketika hati ini sedang rindu
akan purnama.
Walau ia berada jauh di pulau
nan indah permai.
Sebongkah senyum mengasyikkan
terbit dari bibir-bibir basah
mengharapkan cinta tak sekedar
iba,
tapi sungguh hasrat yang suci
untuk menggenapkan jiwa ini
dari sederet kekurangan yang
menempa kasih dan sayangku.
Agar kau tahu bahwa hatiku
sangat mulia
untuk meletakkan cintamu dalam
dadaku,
Kau adalah permata yang indah
untuk mencerah hidupku walau kau dimana,
entah kapan jua aku harus meletakkan
api suci ini dalam benak kehidupanmu.
Aku pasti akan datang kembali
walau lautan dan ombak
hendak menghalangi
perjalananku.
Qta akan selalu hadir dengan
senyum mesra
terbit dari bibir-bibir basah
mengharapkan cinta tak sekedar iba,
tapi sungguh hasrat yang suci
untuk menggenapkan jiwa ini
dari sederet kekurangan yang
menempa kasih dan sayangku.
Agar kau tahu bahwa hatiku
sangat mulia
untuk meletakkan cintamu dalam
dadaku,
Kau adalah permata yang indah
untuk mencerah hidupku walau kau dimana,
entah kapan jua aku harus
meletakkan api suci ini dalam benak kehidupanmu.
Aku pasti akan datang kembali
walau lautan dan ombak hendak menghalangi perjalananku.
Qta akan selalu bersama memeluk
dunia ini tanpa batas,
dunia yang menjadikan kita
rindu
pada tia-tiap kita memandangi
lautan asmara diantara kita.
Cintaku hanya ada satu dan
hatikun tak akan pernah berbagi.
Bersabarlah bidadariku saatnya
nanti aku pasti kembali
Langara, 17 Februari
2016
WAWONII BERSINAR
Mantapp,,,kembangkan,,menuju wawonii bersinar
BalasHapus