• Menelusuri jejak Menguak Rahasia Mutiara Pulau Wawonii

    Rona senja yang merarak langit di ufuk barat, ketika itu bola matahari yang terlihat sangat jelas. sinar yang semakin redup berwarna maron, hendak berjalan semu perlahan masuk kedalam peraduannya.

  • Dermaga Cinta

    Ku mulai jalan ini mengayuh biduk bersama cahaya rembulan di tengah purnama, walau diantara buih meniti samudera dengan semangat yang melambung jauh untuk menggapai harapan, alangkah kerinduan dengan jiwa yang menepi laut tak kuasa untuk melangkah sampai tujuan.

  • SEKAPUR SIRIH ( PESAN PERKAWINAN )

    Karena takdir sesuatu yang pasti akan terjadi Allah peruntukkan, entah kapan, dimana dan kepada siapa “ Jodoh “ itu Tuhan tunjukkan adalah sungguh menjadi rahasianya, namun itu pasti terjadi “

  • TAPUNO MASEKENO

    Toponimi sebuah tempat atau daerah selalu mendasarkan pada inspirasi atau fenomena dari kejadian atau peristiwa yang ada didaerah tersebut untuk menjadi nama atau penyebutan sebuah daerah lazim menjadi tempat atau daerah penghunian.

  • Membangun Pariwisata Konawe Kepulauan Berbasis Budaya

    Salah satu potensi yang sangat menjanjikan dalam rangka upaya menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah di Kabupaten Konawe Kepulauan adalah sektor pariwisata.

Ladianta

LADIANTA

Karya; Arif Gazali Sidek



Langkah-langkah memulai,Catatan sejarah negeri ini

Pulau yang mengapung di tengah samudera peradaban

Bahtera bagi semua, diatas suku-suku yang beragam

Wawonii adalah satu, , , , sebuah kesatuan yang utuh.



Anda disana dan kitapun yang disini adalah sama

Tumbuh dan berkembang di Pulau ini,tanpa perbedaan

Walau pikiran tumbuh beragam tapi pada kepala kita sama bulatnya

Mengapa kita harus berbeda

Kita adalah satu kesatuan, untuk membangun negeri ini.



Diam . . . , akan lebih baik tanpa suara pekikan

Diam . . , di negeri yang diam, memikirkan pembangunan negeri ini

Jalan-jalan yang rusak,berlobang dan kadang terperosok

Anda . . , Anda dan kita semua menderita dan menjerit

Dari bebatuan lepas, yang menghalangi jalan-jalan kita.



Ini adalah sebuah kenyataan

Kenyataan yang kita perjuangkan bertahun-tahun lamanya

Namun, sekarang kita baru bebas dan merdeka

Bebas berdiri tegak di atas kaki sendiri, karena kita telah Otonomi

Tapi,apakah kita membiarkan negeri ini rebah tanpa pembangunan

Tentu tidak . . . Kita harus bangkit memperjuangkan semuanya



Adakah sebuah hikmah di atas puncak yang tinggi ?

Adakah harapan di sana,untuk kita beroleh bahagia

Semua akan terjawab, . . , gunung Waworete menjadi saksi

Semua ada di benak dan dalam pikiran kita

Semua ada di dalam jiwa dan raga kita

Hingga kita menunjukan pengabdian yang sesungguhnya



Namun apakah kita sadar. . . !

Apakah kita mau menyuarakan kebenaran pada negeri ini

Untuk memulainya tidak sulit

Kita harus tunjukan karya pengabdian yang nyata

Kita harus rengkuh kebahagian itu

Lewat aksi-aksi pembangunan yang berjalan



Tanpa ragu, kita telah memulainya. . . . !

Dibawah komando sang pemimpin negeri ini

NUR SINAPOY Bupati Konawe Kepulauan

Nur yang memberikan cahaya-cahaya pencerahan

Nur yang membangkitkan sinar-sinar pengabdian

Dan Nur yang menggerakan nafas-nafas pembangunan

Di negeri ini, di pulau ini di Kab. Konawe Kepulauan



Adalah berkah, yang ketika Allah menurunkan Nur-Nya

Pada alam, pada bumi Konawe Kepulauan yang tercinta

Adalah Anugrah, yang ketika Allah mengilhamkan NURnya

Pada manusia-manusia yang ada dipulau ini

Pada aparatur pembangunan yang ada dinegeri ini

Dan adalah rahmat bagi sekalian alam seluruhnya.
Share:

Membangun Pariwisata Konawe Kepulauan Berbasis Budaya

Membangun Pariwisata Konawe Kepulauan Berbasis Budaya

Salah satu potensi yang sangat menjanjikan dalam rangka upaya menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah di Kabupaten Konawe Kepulauan adalah sektor pariwisata. Panorama alam pulau Wawonii yang indah dan eksotik merupakan anugerah Tuhan yang diperuntukkan pada daerah ini untuk menjadi aset alam berharga bagi pembiayaan daerah jika benar-benar potensi ini dapat dikembangkan menjadi sektor andalan selain sektor yang lainnya. Namun demikian untuk membangun pariwisata di Konawe Kepulauan bukanlah perkara mudah, karena pariwisata tidak berdiri sendiri selain harus ada inter koneksi antar berbagai sektor juga yang paling penting adanya political will pemerintah daerah untuk fokus membangun sektor wisata sebagai salah satu sektor prioritas yang akan memberi kontribusi pendapatan daerah.

Berbicara tentang pariwisata juga bukan hanya pada obyek keindahan alam atau spot-spot panorama yang menjadi daya tarik tourizm, namun harus terkait dengan faktor-faktor lain yang juga ikut menentukan. Misalnya penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya seperti yang telah ditunjukkan beberapa daerah lain seperti Provinsi Bali, DIY dan daerah-daerah lain yang telah mencanangkan sebagai daerah destinasi wisata yang berbasis budaya. Untuk melakukan hal tersebut tentu bagi Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai daerah otonomi baru sangat tidak mudah, karena harus didukung dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, agenda event-event wisata yang sudah terprogram, dukungan seni budaya serta optimalisasi pemasaran program, sehingga hasilnya akan terlihat sebagai sektor yang akan mampu memberi dukungan dan suport yang akan menentukan laju pembangunan daerah Konawe Kepulauan.

Wisata berbasis budaya adalah bagian kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya.Wisata seperti ini merupakan salah satu jenis wisata yang dapat menarik wisatawan karena disamping dapat mengenal budaya setempat yang menjadi tujuan wisatawan juga dapat memberi hiburan tersendiri yang dapat memuaskan seorang touris, karena memiliki kekhasan budaya dan kearifan lokal.

Hal ini tentu menjadi persoalan penting dan mendasar bagi pengembangan sektor Pariwisata di Kabupaten Konawe Kepulauan, karena masyarakat Wawonii yang dahulu dikenal memiliki banyak keragaman budaya dan tradisi lokal sebagai pilar utama dalam pengembangan pariwisata, kini hanya tinggal kenangan masa lalu belaka. Bentuk-bentuk tradisi, adat istiadat budaya setempat telah tergerus oleh zaman, hanyut terbawa arus transformasi perkembangan dunia yang mendewakan glamour dan kebebasan. Untuk memulainya kembali bukan tidak mungkin tetapi memerlukan waktu lama dan menguras energi yang sangat besar. Disamping itu diperlukan kerjasama antar semua pihak terutama Pemerintah sebagai pemegang kendali kebijakan serta regulasi untuk menggali kembali, melestarikan dan mengembangkan sektor budaya sebagai sumbu-sumbu pencerahan bagi masyarakat.

Pemerintah harus melakukan sebuah gerakan budaya dengan memulai membentuk sanggar-sanggar seni dan budaya di setiap kecamatan atau desa. Sanggar seni dan budaya akan menjadi wadah berhimpun masyarakat untuk melakukan kegiatan seni khususnya menggali kembali tarian-tarian tradisional yang sudah mulai punah dan melahirkan kreasi-kreasi baru dibidang musik serta tarian tradisional. Sehingga kemudian kegiatan seni budaya akan menjadi rutinitas masyarakat terutama bagi generasi dini mulai dari anak usia SD sampai SMA dan pada akhirnya nanti akan menjadi gerakan sosial yang tumbuh dan berkembang untuk membentuk jiwa, watak dan karakter masyarakat secara global.

Upaya pengembangan seni dan budaya menjadi modal dasar pengembangan pariwisata secara umum, karena kebudayaan menjadi unsur utama pembentuk nilai-nilai etika dan moral dalam sebuah interaksi sosial. Paling tidak ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan di suatu daerah atau tempat yaitu:

Ø Bahasa
Ø Masyarakat
Ø Kerajinan Tangan
Ø Makanan/ Minuman khas
Ø Seni musik tradisional
Ø Sejarah dan Toponimi suatu tempat
Ø Cara Kerja dan Teknologi
Ø Agama dan Kepercayaan
Ø Bentuk dan karakteristik daerah tujuan wisata
Ø Tata cara berpakaian penduduk setempat
Ø Sistem Pendidikan
Ø Aktivitas pada waktu senggang

Objek-objek tersebut menjadi perhatian serius dalam penyajiannya agar lebih menarik dan merangsang kedatangan para touris. Dalam hal ini kemudian menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua sebagai warga dan pemerhati budaya wawonii paling tidak memberikan input kepada pemerintah daerah agar dalam melakukan program pembangunan sektor budaya dan pariwisata menjadi bagian penting yang harus diperhatikan.

Langara, 18 Februari 2016

WAWONII BERSINAR
Share:

Dimba

DIMBA
Karya: Arif Gazali Sidek


Dari timur laut ketika mentari terbit bersinar terang

menghangat raga dengan pikiran yang bening di kepala

Sikap yang indah bagi hidup yang lagi mengembang damai

Sebuah pencerahan kebaktian yang tenang dan abadi



Inspirasi dari ide-ide kreatifitas tanpa batas

Gagasan mendunia dengan lapis-lapis perubahan

Karya bagi semua, setiap generasi zaman baru

Untuk persembahan pada negeri yang tercinta

Pulau Wawonii Konawe Kepulauan



Mari. . . , kaum generasi pemerhati negeri ini

Tunjukan bakti dengan pengabdian yang nyata

Beri perubahan pada wajah Pulau ini

Dengan karya dan hasil-hasil yang nyata

Mari. . . , kaum generasi pemerhati negeri ini

Tunjukan bakti dengan pengabdian yang nyata



Beri perubahan pada wajah Pulau ini

Dengan karya dan hasil-hasil yang nyata

Banyak hal yang mesti kita perjuangkan . . . . .

Namun, kita tidak bisa meraup dengan seketika

Karena Negeri ini . . . baru saja berdiri, tanpa apa-apa

Mestinya kita sadar, bahwa memulai itu susah, tanpa apa-apa



Akankah kita terus larut dalam perbedaan

Lalu mengoyak persatuan dan sebuah kebersamaan di antara kita

Mari . . . . merajut damai,mengukir keteduhan tanpa perbedaan

Diantara kita, sesungguhnya hanya satu “METUTUWAI KITA”


Share:

Wawonii

Wawonii

Karya : Arief Gazali Sidek

Wahai Saudara ku semua,
adalah entitas masyarakat dalam kesatuan yang bulat,
memiliki budaya dan adat istiadat yang utuh
hingga kita memiliki ketahanan peradaban yang kuat.

Marilah kita bersama bergerak melangkah dengan arah yang sama,
bersatu memikul beban dengan kekuatan bersama
dan menjalin persaudaraan dengan kepentingan bersama.
Kalau saja kita berbeda karena kepentingan yang berlainan
maka itu adalah rahmat diantara kita.

Karena itu perbedaan adalah kekuatan yang kita punya
untuk sebuah persatuan dalam mencapai keberhasilan.
Alangkah kita berbahagia semua,
Diantara kita adalah umat yang satu dan bersaudara.
Betapa diantara kita memiliki kepribadian dan jati diri yang utuh.
Tanpa sekat yang membedakan kita
karena kita pun adalah kesatuan dalam
persaudaraan yang sempurna.

Karena itu kita pupuk kebersamaan,
persatuan dan rasa persaudaraan yang tinggi
dengan prinsip SAMA SATU DARA
(bersama, bersatu dan bersaudara ) atau ASAREA KITA.

Kalau kita bersama karena kepentingan
maka pada saatnya nanti akan berpisah,
kalau kita bersatu karena kepentingan itu pun akan berakhir
tetapi kalau kita bina persaudaraan dalam segala kepentingan
niscaya itu akan ABADI.

Mengapa diantara kita harus berbeda dan berlainan,
berselisih dan bertikai,
bertentangan dan berlawanan,
berperang dan bermusuhan.
Kalau ternyata hidup itu indah kenapa harus bertikai.

Wahai Keluargaku semua,
saatnya kini kita mulai menata pembangunan
dengan kemampuan yang kita punya,
melahirkan ide serta gagasan yang kita miliki,
menyumbangkan karya yang kita ciptakan.

Karena itu berperang boleh saja
tapi perang dengan hasil karya pada pembangunan,
boleh berbeda dan berlainan
tapi terhadap perbedaan ide dan gagasan yang brilian,
bisa bertentangan dan berlawanan
tetapi berlomba dan bersaing dalam soal kinerja dan prestasi
yang gemilang untuk pembangunan daerah.

Oleh karena itu kita semua mestinya harus bangga
bahwa ternyata kita memiliki daerah yang kelak memakmurkan kita.
Seabrek potensi yang terpendam dalam bumi,
Laut terhampar dengan pantai yang eksotik nan indah.
Panorama alam gunung, air terjun dan sungai-sungai,

Semua adalah anugerah yang tercipta untuk kemaslahatan kita.
Pelihara lingkungan dan alam, jaga laut dan pantai
serta potensi pesisir yang ada.
jangan biarkan pulau ini rusak karena ulah tangan kita sendiri,
jaga hutan dan sumber air kita,
agar semua dapat terjaga dan menjadi bumi yang indah,
asri dan menyenangkan.

Nikmati hidup dengan alam dan lingkungan yang sehat dan Bersih, Elok, Ramah, Santun dan Indah agar tercipta rasa Nyaman dengan pemandangan yang Asri serta Religius ( BERSINAR ).
Sehingga akan tercipta nuansa kebatinan yang tinggi dan mulia
sebagai cita-cita bangsa.

Jikalau semua itu dapat dicapai
dalam wujud hakiki sebuah perjuangan
maka Negeri ini akan bersinar dalam berbagai aspek kehidupan
menuju kesejahteraan.

Intensitas karya adalah keharusan,
tuntutan mutlak dalam perubahan zaman.
Tanpa itu kita tidak bisa maju dan mandiri.
Mari semua singsingkan lengan baju dan berkarya untuk daerah ini,
agar kita memiliki harkat dan martabat dalam tata pergaulan bangsa.

Kelak kita memberi kontribusi berharga,
sumbangsih yang sarat nilai dan simbol kemuliaan
pada sendi-sendi kehidupan.
Inilah kenyataan dari sebuah cita-cita moral perjuangan,
perwujudan hakiki dari nilai-nilai aktual zaman baru.

Dan ini adalah pengejawantahan
atas kehendak rakyat yang dimiliki.
Gaung kan di seantero jagad,
buah karya anak bangsa yang patut kita persembahkan
yang tercatat sebagai sejarah abadi.


Langara, 27 Februari 2016

WAWONII BERSINAR
Share:

Sekeping Cinta Di Pulau Hati

Sekeping Cinta Di Pulau Hati  Karya : Arief Gazali Sidek


Sebuah pemandangan ceria di pagi buta,
Yang ketika itu mentari sedang bangkit dari peraduan sang waktu.
Bola matahari terlihat dengan sangat jelas mengapung damai muncul dari dasar laut
dengan suasana indah permai.
Harapan untuk menatap langit biru di tengah angkasa dengan awan putih yang berjalan perlahan,
seraya bias-bias cakrawala menghias lengkung langit dari bujur samudera.
Hamparan hijau membentang indah di tengah bahari nan luas,
di antara selat dengan arus gelombang dan ombak memecah,
mampu memberi inspirasi menakjubkan untuk melihat keindahan rona estetika alam
yang menabur dan menghias bibir-bibir pantai, di sebuah pulau indah nan eksotik
bernama pulau "Wawonii"

Hendak menatap jauh di seberang dengan nyiur melambai
di tengah-tengah tiupan angin laut yang kencang,
hati ini terasa ingin segera berada di sana
untuk menancapkan harapan bahagia
bersama sang waktu.
Wawonii, .......
demikian sebuah pulau dengan jutaan manusia
mendambakannya.
Betapa pulau dengan sejuta pesona
membawa arus pikiran banyak orang
ingin menyaksikan sebuah fakta bahwa,
geliat kecintaan untuk meraih rasa rindu
adalah kenyataan,
namun anugerah itu tersembunyi
bak mutiara yang terpendam di dasar samudera
yang kelak mengantarkan keteguhan
untuk menyelami serpihan mutiara
dalam pertapaan jiwa merajut asmara yang hilang.
Tak dapat kubabayangkan,
betapa pulau itu bagaikan pusaran energi yang selalu memikat hatiku
dan tak mau melepasku pergi beranjak darinya,
luar biasa dan sungguh menakjubkan,
walau akhirnya aku tahu kalau pulau itu adalah pulau cinta
yang selalu membuat hati ini gregetan.
Pulau itu adalah keping dua cinta dari satu hati yang tumbuh
untuk menyatukan kerinduan dua rasa yang terpisah.
Tatkala itu suara hatiku dari arah utara
mencoba merangkak perlahan mengarungi selat,
tegar tak peduli ombak memecah
karena hatiku yang terpincut dengan keping buah hati
dari satu cinta yang terpendam.
Seraya perlahan memulai jalanku
untuk menyeberang meraih peruntungan
sambil menelusuri jalan hidup ku,.
Tanpa terasa ketika aku baru mulai
menginjak dan berjalan dan melangkah,
hati ku penuh tanda tanya
Namun perlahan tapi pasti sebuah sinyal keberuntungan
datang dengan impian yang tak terduga,
aku mencoba pula menapaki alur perjalanan di lembah dwi warna,
walau aku dalam perjalanan itu
tak pernah merasa lelah dan capek karena pulau hati
telah menyatukan jiwaku
dengan meneguk air suci yang membuat ragaku tegar
untuk mengejar harapan masa depanku.
Ternyata disana aku menemukan surgaku,
di pulau itu aku mendapatkan buah anugerah cinta suciku,
cinta abadi yang tumbuh lestari
untuk menaungi terik kehampaan yang selama ini kualami.
Wawonii adalah hati yang memberiku cahaya,
mustika yang memancarkan sinar kegelapan
untuk berjalan mendapatkan cintaku.
Dengan penuh keyakinan dan spirit yang tajam menembusi aral
yang hampir-hampir tak kuasa untuk melanjutkan jalan ini,
namun wawonii sebagai cahaya ku
dapat memberi pencerahan hingga mampu memandang kegelapan
menjadi binar-binar mustika yang akan menerangi titian jiwaku
pada tajuk yang gemerlapan.
Walau itu semua kutempuh dengan berliku
semangatku tetap membara untuk membakar api-api harapan
dilembah ngarai kesejukan hati untukmu
wawonii cintaku nan abadi
lestari sampai dipenghujung jalan keabadian
Hingga akhir jalan yang ku mulai mengembangkan layar
dengan angin berhembus mengarungi samudera
cintaku tetap menyatu pada dinding-dinding kemesraan
hendak suara hati akan berkata pada alam
Akankah dunia ini dapat kugenggam dalam jemariku
seraya tertunduk lesu dan bertasbih
memanjatkan doa suci, bermunajat pada sang hkalik
semoga tirai terbuka dan mencerah
lewat bias perlindungan dengan anugerah yang suci
Ku urut langkah ini dengan tapak-tapak kesadaran
hingga aku dapat melalui walau dengan jalan terjal
mengarungi jalan bakti dari iring-iringan ketulusan
membawa lentera untuk kehidupan yang akan kulalui

Langara, 27 Februari 2016

WAWONII BERSINAR

Share:

Wawonii Bersinar Sebagai Agen Of Change

WAWONII BERSINAR SEBAGAI AGEN OF CHANGE


Nilai-nilai budaya dan peradaban modern, konstruk dinamika berfikir ekstensif serta pandangan eksploratif milenium dunia baru menjadi piranti elaborasi akulturatif dalam faham ideologi zaman yang mengkultuskan perangkat teknologi informasi sebagai miniatur alam, menjadi pemandangan menarik pada tata kehidupan manusia, yang kemudian unsur-unsur moralitas dan etika harus hadir pula sebagai piranti pencerahan untuk membentuk watak, jiwa dan karakter dalam upaya membangun kepribadian dan tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai dimensi.

Kompleksitas persoalan yang dihadap manusia tersebut membutuhkan formula gagasan dan ide-ide kreatif untuk memberi solusi alternatif, agar masyarakat sebagai subyek pembangunan dapat memberi kontribusi positif yang terarah dan memiliki pencahayaan berfikir. Dalam upaya kearah itu maka WAWONII BERSINAR hadir sebagai identitas gerakan moral perubahan dalam aspek fundamental yang memiliki tujuan mulia dan mendasar. Gerakan ini tidak hanya pada tataran desain arus pemikiran global, konsep -konsep pragmatis dan ide-ide serta program pembangunan fisik material semata, akan tetapi lebih jauh bertujuan untuk membangun substansi tatanan suprastruktur sosial melalui gagasan dan mainset konstruk berfikir dinamis yang memberi pencerahan, watak dan karakter untuk melahirkan karya-karya sebagai produk entitas manusia dalam pembangunan moral bangsa atau carakter building.

Kehadiran Wawonii Bersinar sebagai cita-cita besar, memiliki arah dan haluan yang ingin dicapai dalam sebuah perspektif masa depan Wawonii, sehingga kemudian wawonii bersinar seyogyanya menjadi mainstream kebijakan strategis yang harus di implementasikan dalam bentuk gerakan moral yang melahirkan konsep-konsep pembangunan masyarakat khususnya pada tataran desain arsitektur pengembangan sumber daya manusia sebagai penggerak sumber daya pembangunan.

Dalam banyak hal dari setiap aspek persoalan yang dihadapi Konawe Kepulauan sebagai kabupaten baru tentu merupakan pekerjaan rumah yang tidak akan pernah selesai, sehingga membutuhkan partisipasi aktif dari banyak pihak, terutama hadirnya unsur masyarakat dan steckholder sebagai salah satu elemen penting dari sisi obyek penderita yang turut serta berafiliasi dalam pembangunan secara universal. Hal ini tentu saja dibutuhkan kontribusi banyak pihak terutama pada ruang-ruang praksis, tekhnis operasional, kompetitif, profesional dan berdaya saing serta memiliki kompetensi bidang yang mumpuni, layak dan terukur.

Langkah-langkah lebih maju dan elegan menjadi atensi besar yang dimiliki Wawonii Bersinar sebagai Gerakan membangun carakter bangsa. Sehingga seyogyanya Wawonii Bersinar menjadi AGEN OF CHANGE atau agen perubahan yang memiliki konsep serta formulasi gagasan program yang berlandaskan pada 3 (tiga) dimensi pokok yakni : MILENIUM, MAJU dan MANDIRI yang mendasarkan pada sendi-sendi budaya dan peradaban masyarakat.

Ketiga unsur tersebut menjadi landasan serta pijakan untuk membuat formulasi konsep gagasan untuk membangun Visi perspektif masa depan yakni “ MEWUJUDKAN WAWONII SATURNUS ISLAND “

Dari Inspirasi visi masa depan ini Wawonii Bersinar sebagai lembaga akan menyusun desain program kegiatan yang kemudian akan di implementasikan kepada masyarakat dan daerah sebagai manisfestasi nilai kreatifitas lembaga untuk aktif memberi andil dan harapan kemajuan dalam mencapai cita-cita luhur dan kesejahteraan masyarakat.


Ilustrasi tiga dimensi dasar pemikiran tersebut dapat diurai sbb :


MILENIUM


Membangun Wawonii berarti perspektif membangun masa depan,sebuah upaya membangun tatanan masa seribu tahun. Membangun Wawonii berarti membuat desain konsep formulasi tatanan yang kuat dan kokoh, sehingga ibarat membangun gedung seribu tingkat seyogyanya kita membuat fondasi dasar wawonii yang kokoh untuk masa seribu tahun yang akan datang. Sebuah konsep program spektakuler yang diletakan berdasarkan imajinasi dan impian masa depan yang mengilustrasi ketangguhan akan masa depan generasi untuk mencapai cita-cita emas menuju kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Dalam konteks ini Wawonii Bersinar sebagai gerakan moral untuk MEWUJUDKAN WAWONII SATURNUS ISLAND “

Merupakan sebuah visi gambaran masa depan Wawonii yang memberi sinar pencahayaan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat dengan pemberdayaan potensi sumber daya alam yang terkandung di bumi Wawonii untuk kepentingan kemaslahatan rakyat seluruhnya.

Visi ini bukanlah impian hampa tanpa kenyataan, bukan ide gila tanpa fakta, Tetapi sebuah inspirasi, dinamika konstruk berfikir yang tajam untuk membangunkan gagasan visioner terhadap pembangunan daerah Konawe Kepulauan yang dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar jalan lingkar pulau Wawonii sepanjang 134 KM. Kemudian menyusul pembangunan prasarana energi kelistrikan dengan membangun tiang lampu penerangan median jalan lingkar yang mengitari pulau ini. Sungguh menakjubkan yang ketika pesawat udara sedang melintasi pulau ini dimalam hari akan terlihat jelas sebuah fenomena alam yang terjadi, adanya pulau yang dilingkari cahaya berbentuk cincin seperti Planet Saturnus di alam jagad raya tata surya kita.

Sungguh fenomenal, ini sebuah fakta bukan mimpi. Ini sebuah kenyataan bukan khayalan seperti cerita yang digambarkan pada film-film animasi.

Pulau Wawonii telah nyata sebagai pulau Saturnus sebagai wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan di jazirah Sulawesi Tenggara bagian timur.

Azas pandangan milenium terhadap gagasan dan ide-ide pembangunan merupakan poin penting yang menjadi dasar pemikiran untuk membuat program dan desain perspektif masa depan pulau Wawonii. Gagasan Wawonii Bersinar menjadi bluprint yang spektakuler untuk menjawab kemajuan zaman dengan teknologi serba canggih. Kita telah lahir diabad generasi teknologi mutakhir, yang seharusnya konsep-konsep brilian pembangunan harus diletakkan pada landasan teknologikal tanpa mengabaikan azas-azas budaya dan nilai peradaban masyarakat. Kita tidak hanya mendewakan ideologi kemajuan yang membutakan moral dan etika, elaborasi pemahaman tradisi, konsep budaya dan adat istiadat, namun azas kemajuan merupakan piranti pencerahan nuansa kebatinan dalam menata hidup menuju cita-cita kesejahteraan yang hakiki.


M A J U

Dimensi pragmatis aktualisasi perubahan baik pada perubahan fisik material maupun struktur dinamika sosial sebagai konsekwensi logis pembangunan. Pembangunan telah merubah sistem nilai tradisi masyarakat kedalam bingkai budaya dan peradaban.

Sebuah perubahan struktural yang terjadi adalah implikasi dan ekses kemajuan masyarakat dalam dimensi pembangunan.

Dalam konteks ini, masyarakat harus melakukan perubahan diri baik secara perlahan dalam bentuk evolusi nilai maupun dalam perubahan radikal revolusioner yang tajam. Ataupun perubahan yang terjadi untuk mereform kembali fungsi-fungsi struktur kelembagaan dan tatanan masyarakat sipil secara profesional dan proporsional atau yang disebut Reformasi.

Sistem perubahan yang terjadi demikian adalah sebuah proses dinamis yang menjadi tuntutan dinamika zaman dalam bentuk kemajuan berfikir masyarakat untuk mengapresiasi perkembangan kehidupan.

Maju menjadi faktor penting tututan dialektika perubahan dalam kancah modernisasi, sehingga manusia harus memiliki prinsip-prinsip modernitas untuk merobah kondisi zaman menjadi entitas hidup yang mampu membawa dirinya pada sebuah peradaban mutakhir. Bagi daerah Konawe Kepulauan sebagai bagian penting dari integrasi dunia adalah sebuah keharusan yang mutlak, agar bagaimana masyarakat memiliki wawasan terhadap pengembangan wilayah dalam rangka perubahan tata nilai masyarakat menjadi bangsa yang besar dan bermartabat.

Masyarakat harus memiliki sumber daya yang cerdas dan memiliki kompetensi yang cukup untuk bisa berdaya saing, sehingga daerah dengan seabrek potensinya tidak ketinggalan atau termarginalkan. Basis pandangan kemajuan merupakan faktoryang menentukan dalam upaya mensejajarkan diri pada konteks kemajuan pembangunan daerah. Oleh karena itu maka pengembangan SDM menjadi kata kunci dalam upaya pemberdayaan potensi menjadi sebuah
daerah yang maju dan mandiri.

Daerah seperti Konawe Kepulauan yang memiliki SDM terbatas perlu mendatangkan otak-otak bagus dan cerdas dan memelihara otak-otak bagus dan cerdas yang sudah ada dan terus melakukan upaya-upaya pengembangan SDM terhadap generasi dini, agar kelak dalam masa yang akan datang Konawe Kepulauan dapat memiliki sumber daya manusia yang handal untuk mengelola dan membawa daerah ini menjadi sebuah daerah yang maju dalam berbagai bidang.

Dalam kaonteks ini kemudian Wawonii Bersinar hadir mengambil peran positif, sebagai unsur lembaga elemen masyarakat yang akan memberi kontribusi ide serta gagasan untuk mendorong pengembangan Konawe Kepulauan dalam mencapai cita-cita harapan yang ingin diwujudkan.

MANDIRI

Substansi otonomi baru bukan hanya sebagai angin surga yang telah diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah, tetapi memiliki esensi makna kemandirian untuk mengelola daerah sendiri atas potensi yang dimiliki.

Tentu saja kemandirian memiliki urgensi kemampuan, kekuatan dan kesanggupan mengurusi daerah sendiri. Tetapi titik berat kemandirian dapat dipahami bahwa daerah harus memiliki kekuatan baik pada sumber daya manusia atau SDM maupun pada kemampuan SDA yang tersedia untuk membiayai sumber daya pembangunan daerah.

Konawe Kepulauan sebagai daerah otonomi baru memiliki sumber daya alam yang besar yang jika dikelola dengan baik akan memberi kesejahteraan bagi masyarakat, namun sebagai daerah baru yang memiliki SDM terbatas tentu merupakan kendala untuk mengelola SDA yang sekalipun melimpah.

Bagi pemerintah daerah tentunya harus memiliki kiat-kiat untuk mengelola aset-aset pembangunan yang ada dengan mengoptimalkan sumber daya pembangunan yang tersedia, agar kemudian pengelolaan pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dapat terwujud.

Berangkat dari ketiga azas tersebut telah menjadi landasan berfikir Wawonii Bersinar dalam membuat desain konsep, wawasan dinamika perubahan serta mindset orientasi kajian empirik terhadap persepsi pemahaman akulturasi budaya sebagai pilar utama kebangkitan Wawonii pada tataran global dunia.

Sehingga budaya dan peradaban menjadi mainstream pembangunan carakter bangsa yang menjadi perekat sistem nilai untuk keberlanjutan mentaliteit sumber daya pembangunan.

Sebagai wadah pengembangan kreatifitas yang bernama : Lembaga Sanggar Kreasi Ide WAWONII BERSINAR memiliki tujuan dan Program Kegiatan antara lain :

TUJUAN

o Mendukung program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat , dengan memberikan perhatian, dukungan, bantuan dan pengembangan pengetahuan, pendidikan serta wawasan dengan mengikut sertakan masyarakat secara aktif pada proses pembangunan nasional dan daerah dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan masa depan yang lebih baik

o Membina, meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (sdm) sehingga mampu mengaktualkan iman dan takwa (imtak) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam kehidupan sehari-hari, mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam (sda) secara lestari dan berkelanjutan.


o Merangsang tumbuhnya minat, bakat, ide serta gagasan generasi muda dan masyarakat untuk berkreasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang-bidang seni kreatif

o Menggali, melestarikan serta mengembangkan potensi seni dan budaya tradisional daerah wawonii yang sudah mulai punah

o Menginspirasi lahirnya elaborasi seni, budaya dan tradisi masyarakat dalam berbagai etnis/suku dan golongan sebagai potensi kearifan pluralisme lokal yang menjadi miniatur dunia

o Berpartisipasi aktif dalam membantu pemerintah daerah untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya wawonii menjadi kekayaan kearifan lokal nusantara

o Menginspirasi, menggali, melahirkan dan melestarikan serta mengembangkan bentuk kreatifitas generasi muda dan masyarakat dalam berbagai aspek potensi dalam rangka meningkatkan pembangunan dan kemajuan daerah kabupaten konawe kepulauan


PROGRAM KEGIATAN
o Melakukan penyuluhan tentang konservasi dan pelestarian lingkungan
o Mengembangkan sumber daya manusia dan merangsang ide-ide kreatif masyarakat
o Melakukan pendampingan kepada masyarakat guna mengembangkan potensi sumber daya pesisir, kelautan, perikanan serta pertanian
o Melakukan gerakan kegiatan sosial masyarakat
o Mengembangkan potensi ekonomi kreatif
o Melakukan penyuluhan tentang informasi hidup sehat dan pengobatan tradisional
o Mengembangkan nilai-nilai spritual dan religius
o Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni, budaya dan sastra
o Mengembangkan potensi wisata daerah dan olah raga rekreatif
o Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal segala sesuatu dalam arti seluas-luasnya sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar

Dari azas tujuan dan program yang telah dicanangkan oleh Lembaga Wawonii Bersinar, perspektif budaya dan peradaban menjadi atensi besar titik kajian yang amat sangat perlu dikembangkan, karena budaya adalah RUH dan sumbu pencerah bagi identitas sebuah daerah atau bangsa.


Budaya adalah kepribadian dan jatidiri yang mencerminkan watak, jiwa dan karakter bagi sebuah daerah dan bangsa dalam tata pergaulan dunia yang beragam. Sehingga dengan melihat kondisi kekinian yang terjadi, Wawonii sebagai sebuah komunitas suku atau etnis yang dominan di daerah ini tak mampu mewarnai kondisi perubahan zaman, budaya wawonii tak mapu menjadi benteng yang kuat untuk sebuah hegemoni trend dunia baru dengan liberalisasi budaya dunia yang tajam. Karena alasan satu-satunya adalah budaya wawonii telah diambang kepunahan, budaya wawonii telah berada di titik nadir sebuah kehancuran, karena itu maka menjadi perhatian besar semua pihak, baik masyarakat awam, kelompok sektarian, kaum elitis dan terutama pemerintah harus dapat memberi ruang perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya sebagai sesuatu yang urgen dan prioritas.

Unsur budaya adalah mutlak dalam aspek pembangunan, karena manusia sebagai pemilik budaya dan subyek pembangunan harus memiliki karakter untuk mengelola pembangunan untuk kepentingannya sendiri. Tanpa itu kecuali sebuah pembangunan tidak akan bernilai apa-apa, tradisi perubahan sistem masyarakat akan menjadi pemandangan yang glamour tanpa moral dan etika. Masyarakat tidak memiliki adab kesantunan budaya sebagai warisan leluhur yang memiliki corak dan bentuk-bentuk kesantunan sosial, sehingga apa yang terjadi kemudian akan terbentuk sebuah kelompok pemerintahan GENG dimana masyarakat tidak lagi memiliki tata krama, sopan santun, etika serta moral.

Pada wilayah ini budaya menjadi faktor transenden yang harus memberi warna dasar, bazis upgrading pembinaan watak dan carakter untuk menemukan jatidiri, dalam konteks wawonii dalam memulai azas-azas kemajuan memberi perhatian besar pada pembangunan dimensi budaya sebagai bazis utama dalam rangka mewujudkan masyarakat yang bermartabat.


Hal ini menjadi catatan penting, apalagi Indonesia sedang menghadapi MEA ( Masyarakat Ekonomi Asia), perdagangan bebas dunia, yang tentu saja bukan hanya terjadi persaingan dalam bentuk kualitas produk perdagangan akan tetapi lebih jauh akan terjadi akulturasi budaya bangsa yang akan mempengaruhi carakter dan watak-watak masyarakat dalam pergaulan internasional.

Oleh karena itu pula maka Wawonii Bersinar hadir ditengah-tengah masyarakat Wawonii yang berbudaya bukan hanya mengembangkan ide serta gagasan kreatif semata dalam mengembangkan potensi daerah, tetapi juga melakukan penyuluhan, pendampingan dan pembinaan masyarakat dari sudut pandang spritualitas dan kearifan lokal. Urgensi nilai pemahaman filosofis Wawonii Bersinar akan memberi pencahayaan dan pencerahan semesta terhadap Wawonii dalam berbagai aspek potensial yang dimiliki, sehingga kemudian Wawonii akan tercipta sebagai daerah yang makmur dan memberi kesejahteraan yang membumi bagi masyarakat dalam sebuah cita-cita lingkaran hati emas.

FILOSOFI DASAR

Budaya dan peradaban sejatinya adalah pengejawantahan nilai-nilai dasar filosofis yang mencerminkan jiwa dan pandangan hidup masyarakat. Masyarakat seharusnya memiliki pedoman cita-cita hidup, pandangan arah pemikiran masa depan serta falsafah dasar dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dalam banyak hal tentunya terhadap berbagai persoalan dan ekses yang timbul, masyarakat harus memiliki integritas kemapanan sosial yang dibingkai dalam sebuah Ideolodi Dasar yang memberi landasan pencapaian cita-cita masyarakat. Wawonii Bersinar memiliki konseptual gagasan moral cita-cita sebagai landasan filosofi dalam tatanan kehidupan masyarakat dan berbangsa “ KAI TORA INIA KATO TORA “ sebagai pandangan pemikiran yang logis rasional dan mengandung nilai-nilai dasar yang hakiki bagi kehidupan.

KAI TORA INIA memberi arti penegasan terhadap pentingnya rasa tanggung jawab, responsibility dan kewajiban setiap individu dan kelompok masyarakat untuk mengedepankan kepentingan daerah. Masyarakat menjadi subyek utama dalam upaya membangun daerah ini dengan berbagai potensi yang ada untuk kemaslahatan daerah agar kemudian daerah ini dapat HIDUP dan MENGHIDUPKAN. Frem KAI TORA INIA adalah kewajiban mutlak untuk , menjadikan daerah ini atau pulau Wawonii menjadi daerah yang makmur, daerah yang maju dan daerah yang mandiri. Sedangkan KATO TORA adalah konsepsi sosial dimana masyarakat menjadi obyek sasaran yang bernilai kesejahteraan. Masyarakat memiliki hak untuk hidup layak dan sejahtera, namun kita harus sadar bahwa kesejahteraan itu sendiri dapat kita peroleh melalui upaya-upaya yang kita lakukan terhadap keberdayaan dan kemandirian daerah ini untuk menghidupkan. Menjadi tanggung jawab dan tugas berat bagi kita semua tentunya sebagai masyarakat wawonii Konawe Kepulauan untuk berfikir lebih jauh tentang upaya-upaya konstruktif terhadap pembangunan daerah ini, baik pada perubahan fisik yang menjadi tanggung jawab pemerintah maupun pada sudut perubahan sosial yang masyarakat sendiri dapat mengambil peran untuk melakukannya.

KAI TORA INIA KATO TORA juga merupakan filosofi pembangunan. Sebuah upaya gerakan mengejawantahkan nila-nilai hidup kedalam proses berencana, bertahap dan berkesinambungan, karena Kai Tora Inia dapat di artikan sebagai kemakmuran Negeriatau usaha sungguh-sungguh yang dilakukan melalui proses program-program tahapan untuk menciptakan daya dukung wilayah dalam mencapai kemakmuran daerah. Hal ini tentu sesuai dengan amanah pemerintah untuk melakukan dimensi perubahan pada aspek kehidupan masyarakat berdasarkan rencana prioritas pembangunan.

Kato Tora merupakan cita-cita yang diharapkan bersama untuk menciptakan kesejahteraan hidup masyarakat, melalui program-program pemberdayaan yang menyentuh langsung masyarakat. Hal ini sejalan dengan hakikat perjuangan bangsa menuju pada cita-cita kesejahteraan rakyat yang ingin dicapai.

Meletakan tiga dimensi utama azas kemajuan MILENIUM, MAJU dan MANDIRI serta tujuan, program kegiatan dan pandangan filosofi dasar “ KAI TORA INIA KATO TORA “ Wawonii Bersinar menjadi wadah perjuangan moral yang memiliki integritas guna mewujudkan pulau Wawonii menjadi surga tiga dimensi dalam pencapaian cita-cita masyarakat. Tiga dimensi kebangkitan atau TRI MATRA POTENSI ( Matra Darat, Matra Laut dan Matra Udara) menjadi pilar utama dalam mengembangkan pulau Wawonii menjadi pulau Saturnus sesuai visi perspektif masa depan yang ingin dicapai oleh Wawonii Bersinar.


Langara, 21 Februari 2016

“WAWONII BERSINAR”
Share:

Samba Q.C



SAMBA – Q. C
Sederet angan-angan yang kupuja,
kutancap kukuh ditepi dermaga sebuah pulau cinta.
Walau aku jauh dari negeri seberang diarah utara,
namun suara hati seorang bidadari suci
membisikkan kelembutan dengan binar-binar cahaya asmara
ditepian jiwaku untuk saya segera merapat
pada pelabuhan hati di negeri pulau sebiji kelapa.
Betapa geliat kerinduan yang kerapkali menghantarkanku
untuk melangkah meraih harapan,
walau dengan susah payah
meniti arus gelombang diatas bahari yang memecah ombak,
perasaanku tak gentar dengan mundur selangkah diatas bahtera yang megah.

Alangkah bahagianya hatiku,
ditengah kegelapan aku memandangi cahaya rembulan purnama.
Jiwa yang bergetar tatkala senja diufuk matahari yang semakin condong kebarat
menuju peraduan sang waktu.
Aku legah dengan mendengar suara burung bersahut-sahutan
menyambangi hasrat untuk seorang bidadari.
Akankah aku segera berada disana,
menyaksikan pesona indah dari perjalanan impianku meraup cinta akan bidadariku.

Mahligai yang kupuja,
terhampar megah permadani dari persembahan dara suci.
Artefak yang bertatah berlian dari seorang  permaisuri
kelak menjadi saksi dari kemasyhuran abadi dihari kebahagiaan yang siap menanti.
Malam seindah pesta bidadari cinta di taman firdaus
melambung dalam mimpi-mimpi indah diselaku.
Aku kerap membayangkannya saegera
bila itu terjadi dengan pasti pada diriku ditengah lautan asmaraku.

Bagiku adalah ungkapan yang mencibir jiwaku
ketika hati ini sedang rindu akan purnama.
Walau ia berada jauh di pulau nan indah permai.
Sebongkah senyum mengasyikkan terbit dari bibir-bibir basah
mengharapkan cinta tak sekedar iba,
tapi sungguh hasrat yang suci untuk menggenapkan jiwa ini
dari sederet kekurangan yang menempa kasih dan sayangku.

Agar kau tahu bahwa hatiku sangat mulia
untuk meletakkan cintamu dalam dadaku,
Kau adalah permata yang indah untuk mencerah hidupku walau kau dimana,
entah kapan jua aku harus meletakkan api suci ini dalam benak kehidupanmu.
Aku pasti akan datang kembali walau lautan dan ombak
hendak menghalangi perjalananku.

Qta akan selalu hadir dengan senyum mesra
terbit dari bibir-bibir basah mengharapkan cinta tak sekedar iba,
tapi sungguh hasrat yang suci untuk menggenapkan jiwa ini
dari sederet kekurangan yang menempa kasih dan sayangku.
Agar kau tahu bahwa hatiku sangat mulia
untuk meletakkan cintamu dalam dadaku,
Kau adalah permata yang indah untuk mencerah hidupku walau kau dimana,
entah kapan jua aku harus meletakkan api suci ini dalam benak kehidupanmu.
Aku pasti akan datang kembali walau lautan dan ombak hendak menghalangi perjalananku.
Qta akan selalu bersama memeluk dunia ini tanpa batas,
dunia yang menjadikan kita rindu
pada tia-tiap kita memandangi lautan asmara diantara kita.

Cintaku hanya ada satu dan hatikun tak akan pernah berbagi.
Bersabarlah bidadariku saatnya nanti aku pasti kembali

Langara, 17  Februari  2016
WAWONII BERSINAR

Share:

Menelusuri jejak Menguak Rahasia Mutiara Pulau Wawonii




Rona senja yang merarak langit di ufuk barat, ketika itu bola matahari yang terlihat sangat jelas. sinar yang semakin redup berwarna maron, hendak berjalan semu perlahan masuk kedalam peraduannya. awan kelabupun berjalan perlahan pula hendak menutupi binar-binar cahaya di lengkung alam sebelah barat dari separuh pulau ini. Seraya dengan sebuah pikiran jernih dan imajinasi yang panjang mencoba merajut khayal pada layar yang mengembang damai, untaian nada- nada syahdu dari gemuruh jeritan alam tak pernah surut mengurai duka dengan dunia yang terbentang luas, bias – bias lentara pertapaan dari sederet ilusi dan khayal mengusung inspirasi megah di pulau ini, pulau sebiji kelapa atau Pulau Wawonii.

Betapa pikiran ini pun terbelah dan mengembang jauh, hendak kemana harus berjalan menyelami lubuk-lubuk yang indah, hingga akhirnya menemukan ngarai dilembah yang dalam untuk menatap asa. Betapa pemandangan dari panorama alam yang indah dan asri di Pulau ini, telah menyentakkan seluruh pesona dari kembang-kembang mutiara yang terhampar panjang, seraya menyatakan kekaguman yang wah.. sungguh luar biasa dan menakjubkan. Disana terpancar sinar keagungan yang melilit jiwaku dengan menyuburkan batang-batang usiaku yang tumbuh dan menjulang.
Dari segenap rasa haru dengan sebongkah keyakinan Cinta dari buai-buai harapan, akan kupersembahkan pada negeri yang teduh.

Pulau seribu air terjun yang menggetarkan jiwa dengan liku-liku perjalanan yang mengayun segala fikiran dan khayal diatas bahari nan indah. Sungguh sebuah imajinasi cinta telah mengantarkanku kemari untuk menetapkan sang waktu, dimana akupun harus tunduk pada lapis-lapis kemegahan, yang mengiringi langkah-langkah kecilku untuk menyertai hidupku dengan ranah tanah tepi yang membekas kakiku dengan tapak-tapak yang lebar.

Alangkah bahagianya hati ini, menatap alam penuh bintang dengan senyum-senyum menatap kehangatan di pulau sebiji kelapa, dimana akupun legah bahagia ketika kaki ini terperosok dalam di bumi yang menghampar luas dengan nyiur melambai jauh ditiup angin segar oleh laut indah nan dalam. Aku terkejut hampa, walau akhirnya aku sadar kalau aku telah terdiam lama pada sudut-sudut megah dengan panorama yang indah dan menakjubkan.
Riuh gemulai nan indah hingga tanpa terasa bibir pantai pelabuhan Langara pun seakan menyulap arah pandangan dengan mata terbuka untuk menatap lebih lama, pesona menarik dari pemandangan di pulau ini. Aku tidak hanya sekedar menatap bebatuan dari sebuah latar relief yang indah dan panorama yang asri, namun perlahan fikiranku melangkah serta dengan kaki yang keram karena terlalu lama duduk menikmati wisata perjalanan diatas bahari dengan kapal penyeberangan KM. SEMUMU.
Sungguh menakjubkan ketika mata memandang jauh dengan menyaksikkan fenomena nyata yang menyurut sabda alam untuk sebuah persembahan abadi di perjalanan waktu.

Inikah yang namanya pulau kelapa atau sebiji kelapa ? Inikah tanda keabadian yang indah ! atau inikah sebuah surga dari tiga dimensi alam yang layaknya negeri panorama dengan imajinasi yang kerap memancarkankan cahaya keindahan semerbak wangi, dengan suasana asri dan eksotik dari atas puncak yang rata atau gunung Waworete !.

Tak kuasa hingga pikiran ini melambung jauh dengan menapaki gairah dan semangat untuk memberi motivasi. Aku bingung dan akhirnya akupun berdiri sejenak disimpang tiga dekat Rujab Bupati. Pikiranku terbawa arus pada cerita orang tentang keindahan Pantai Kampa, Air terjun Tumburano dan Dermaga alam Tanjung Dompo-dompo yang konon merupakan magnet, daya tarik obyek wisata di pulau kelapa alias pulau Wawonii.

Aku harus kearah mana lebih dulu. Apakah harus kearah selatan menuju Tanjung Dompo-dompo ataukah saya mau kearah Tumburano untuk menyaksikan obyek wisata yang menjadi saksi bisu dari sebuah Legenda masa lalu. Namun kemudian sayapun memutuskan untuk memulainya dari pantai Kampa, karena disamping lebih dekat juga mengingat sisa waktu yang hari sudah menghampiri sore.

Waw.........! demikian indah panorama alam pulau ini yang Tuhan cipta, ini adalah surga bagi para pendewa kemegahan. Ranah yang asri untuk sebuah titipan hamba-hamba alam untuk berjalan mengitari sang waktu. Namun tanpa harus banyak membuang asa dengan sisa waktu yang berlalu, aku berusaha untuk dapat segera menyaksikan keindahan pantai Kampa, dengan perjalanan yang hanya memakan waktu 15 menit. Dan akhirnya akupun tiba bersama teman-teman dengan naik kendaraan roda dua atau ojek. Luar biasa... dan sungguh menakjubkan.

“ Nggai gampa yiru “ kata seorang teman dari komunitas etnis masyarakat Bajo mengistilahkannya. Yang artinya tidak gampang itu atau luar biasa itu. Pantai Kampa ternyata adalah sebuah permata indah, hamparan dari butiran mustika harapan yang menyentak dan merangsang setiap mata dan pikiran manusia untuk selalu berkunjung ke pulau ini. Pantai Kampa telah merubah pikiran dan alam khayal setiap orang untuk berimajinasi bak taman surga yang indah yang membuat harus tinggal lebih lama dan menetap.

Entah kenapa ....., hati ini terpaut jauh untuk menyelami keping-keping indah berserakan, serpihan mutiara dari cangkang anugerah yang tertanam diperut bumi pulau ini, namun seharusnya kita patut bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan yang mencipta keindahan alam ini.

Pantai Kampa telah membius pikiran manusia, indah, eksotik dengan panorama bibir pantai yang memutih terseret ombak. Terumbu karang yang tersasak rapi menghias menawan diantara tumbuhan lunak coral yang mengibas pemandangan sepanjang garis pantai.

Alangkah bahagianya hati ini tatkala angin laut sepoi-sepoi basah berhembus kencang, angin yang membawa pesan keindahan dengan bias-bias kecintaan yang mencengkeram jiwa ini untuk tidak beranjak dari pembaringan.

Dari sederet agenda yang mestinya meminta untuk segera melangkah namun amat terasa sebuah kenikmatan yang sempurna telah menggenggam jiwaku sepenuhnya dan membawa ke alam bawa sadar dan halusinasi bahwa kita telah mencapai nirwana dan kesempurnaan, kita telah menikmati surga abadi tanpa beranjak selangkahpun dari pantai ini.

Walau demikian, Wawonii bukan hanya kampa. Masih terlalu banyak hal dari fenomena alam yang tercipta disini yang membuat orang takjub, sepanjang dari garis pantai 178 Km mengitari pulau ini, wawonii terlalu banyak menyimpan mustika, berkilau membias cahaya hingga Wawonii bersinar menerangi alam raya ibarat matahari. 

Menuju ke Pantai Utara 

Wawonii adalah benar-benar SURGA dari TIGA DIMENSI “ alam nyata, negeri panorama yang indah dan sangat menakjubkan, sehingga aku harus berjalan menyusuri pantai kearah utara untuk menemukan banyak rahasia tersembunyi dibalik alam pulau nan megah ini. Disana aku menemukan gua tengkorak tepatnya disuatu tempat yang namanya Laa Nangi. Dibawah telaga yang biru dengan air yang tenang dan jernih, konon telaga itu adalah milik seorang pendekar sakti di zaman kerajaan Wawonii tempo dulu yang bernama TIWOLU.

Tiwolu adalah sosok manusia raksasa yang tingginya kurang lebih 3 (tiga) meter dan suaranya menggelegar kayak petir menyambar angkasa. Ini luar biasa dan sangat menakjubkan. Betapa bisikan gaib telah mengantarkan ku untuk berkunjung di pulau ini, pulau anugerah yang tidak hanya pada potensi kandungan alamnya diperut bumi sesuai yang digambarkan beberapa teman, seperti tambang dan batuan serta komoditi yang lain. 

Namun pulau inipun adalah salah satu destinasi wisata terindah yang pernah saya datangi. Geliat untuk melihat lebih jauh tentang potensi rahasia yang ada dibalik pulau ini ternyata semakin membumbung, saya mencoba menelusuri pantai dan kampung tua hingga akhirnya saya memutuskan untuk segera ke salah satu obyek wisata paling menakjubkan dan mendunia. Letaknya di Desa Lansilowo Kecamatan Wawonii Utara ke arah selatan sekitar kurang lebih 5 Km.

Obyek wisata tersebut adalah Icon wisata satu-satunya yang memiliki cerita atau legenda masa lalu tentang kisah cinta sepasang kekasih yang tidak direstui orang tua dan terpaksa mengakhiri hidupnya dengan terjun ke jurang yang amat dalam bernama “ Air Terjun TUMBURANO “

Sungguh luar biasa, ini ibarat mimpi dalam cerita-cerita khayal imajinasi. Ini sebuah penggambaran nyata dan fakta alam sesungguhnya, dalam kisah-kisah penjelmaan gaib. karena itu kemudian membuat tempat ini menjadi legendaris ketika setiap orang sedang bercerita tentang kisah masa lalunya dari sebuah perjalanan cinta yang tak sampai. 

Tiba di Timur Laut 

Hari yang semakin cerah, mentari telah sepenggalan naik. Udara panas hingga membuat badan ini gerah kepayahan. Walau demikian tak membuat semangat untuk berjalan menelusuri jejak cerita keindahan wawoniipun menjadi surut. Memandangi biru angkasa dengan awan putih berjalan perlahan seakan berbicara dan meyakinkan untuk saya harus berjalan terus. Sehingga sekalipun dengan kaki yang tertatih-tatih dari sisa tenaga yang aku punya akhirnya melalui beberapa kampung akupun tiba pada sebuah desa yang amat bersejarah bernama LADIANTA. Desa tersebut adalah desa tua yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan Wawonii dari Tangkombuno, sepeninggalnya Raja Wawonii ke VIII MBEOGA, yang di kuburkan di pinggir pantai DIMBA. 
Pantai Dimba

Di desa Dimba dan Ladianta ternyata banyak menyimpan situs peninggalan sejarah masa lampau ketika dahulu Wawonii masih berstatus sebagai kerajaan mandiri yang ibukota atau pusat pemerintahannya terletak di benteng Tangkombuno dengan istanya yang megah bernama Watuntinapi atau Batu yang bersusun.

Di dua Desa ini menjadi pusat budaya dan peradaban wawonii masa lalu setelah ada perintah untuk mengosongkan benteng Tangkombuno dan masyarakat atau sara harus memulai kehidupan dipinggir pantai dengan alasan bahwa negeri Wawonii sudah aman dari ancaman musuh oleh orang-orang Tobelo dan Belanda. Salah satu Tokoh terkenal ketika itu adalah BONTO LANDEHI. Beliaulah yang menginisiasi agar mayat Raja MBEOGA harus di semayamkan dipinggir pantai Dimba karena pertimbangan bahwa dengan turunnya masyarakat atau sara Tangkombuno ke pinggir pantai akan membuka wawasan berfikir baru masyarakat untuk berkomunikasi dengan pihak luar, agar Wawonii sebagai daerah pulau akan mudah berkembang dan maju. Alhasil ketika mayat sang raja MBEOGA turun dan ditetapkannya sekolompok masyarakat untuk tinggal menetap menunggu kuburan sang raja, maka kemudian masyarakat berangsur turun dan membentuk sebuah komunitas besar dan akhirnya menjadi kampung yang namanya DIMBA. Jadi Dimba menjadi kampung pertama yang berada di pinggir pantai yang ditandai dengan adanya kuburan Lakino Wawonii ke VIII atau Raja Wawonii.

Memang bicara wawonii terkait budaya, peradaban serta potensi pariwisata tidak ada habisnya, namun fokus pada hal-hal yang otentik tentang bukti-bukti sejarah sebagai warisan budaya tentu membutuhkan waktu dan kajian-kajian spesisifik oleh para ahli dibidang itu. Tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab dari semua pihak terutama pemerintah untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya wawonii menjadi jati diri dan martabat orang-orang wawonii sebagai bagian dari masyarakat budaya nusantara.

Selain benteng Kontara atau Tangkombuno ada pula benteng Wawolelu dan benteng Wawobuku yang menjadi benteng pertahanan pengintaian musuh yang datang dari laut. Semua itu menjadi potensi wisata arkeologi yang menjadi daya tarik dan perhatian tourizm baik lokal, nasional, regional bahkan manca negara. Bagi negara-negara yang pernah menjajah Indonesia seperti Belanda dan Jepang wawonii bukanlah daerah yang asing bagi mereka, karena mereka menetap lama terutama bangsa Jepang yang pernah tinggal di Munse sebagai pusat pemerintahan Distrik masa itu.

Ketika itu Wawonii di pimpin oleh Distrik ke 2 H. ISMAIL LAASADANA peralihan dari masa pemerintahan Distrik I (Pertama) H. Muhammad Gazali Taslim seorang ulama besar Wawonii dan pernah tercatat sebagai Lakino Wawonii ke X. yang dilantik oleh Belanda di Kesultanan Buton pada tahun 1901 yang ketika itu Wawonii masih berada dibawah kekuasaan Onder Afdelling Buton.

Potensi-potensi arkeologi yang ada tersebut merupakan bukti peradaban masa lampau sejak zaman pra sejarah, hal itu telah membuktikan bahwa sejak dahulu kala telah di temukan pola-pola kehidupan yang mengindikasi adanya permulaan peradaban sebelum manusia mengenal tulisan, yang ditandai dengan bukti-bukti peninggalan sejarah di kaki pegunungan Waworete, yakni tepatnya di ULU LAA atau Hulu Sungai.

Beberapa Toponimi dari tempat-tempat sakral yang menjadi bukti sejarah antara lain: “ TAPAWAWI (Tempat panggang babi), TIIMA ( Tempat turunnya manusia-manusia kayangan atau bidadari ) dan WAWODINI ( Bukit atau Tempat bersembahyangnya para JIN )“.

Sejumlah fosil telah mulai terkuak dan banyak ditemukan antara lain : fosil manusia purba, fosil bambu, fosil kelapa, fosil kayu hitam dll.

Fosil-fosil tersebut telah mulai terkuak perlahan, setelah orang ramai-ramai mencari batu akik yang kelak dijadikan permata cincin ataupun liontin. 

“ Kunci pintu” Benteng Tangkombuno" 

Dari sejumlah fenomena yang ada dan sempat diketemukan ada yang lebih menakjubkan dan menjadi sangat penting untuk diketahui yakni sebuah benda dari batu yang berbentuk Pulau Wawonii. Secara filosofis Benda tersebut dimaknai sebagai “ kunci pembuka “ pintu masuk Benteng Tangkombuno.

Benda tersebut juga merupakan ilustrasi makna cinta hakiki yang menyatu dari perpaduan rasa seorang laki-laki dan seorang perempuan, merupakan simbolitas perkawinan dari dua insan yang sedang memadu rasa cinta dan kasih sayang, sehingga tidak salah kalau pulau Wawoniipun melambangkan cinta atau Love, yang kemudian pulau ini dikenal dengan sebutan Pulau HATI atau Pulau Kebajikan. 

Pulau Wawonii adalah pulau yang banyak memiliki gelar antara lain : Pulau kelapa karena bentuknya yang menyerupai sebiji kelapa dan pulau inipun banyak ditumbuhi kelapa, pulau hati atau pulau cinta karena bentuknya pula seperti hati atau love, pulau akar tambang karena banyak memilki tambang, pulau anugerah karena banyak memiliki potensi sumber daya alam, pulau seribu air terjun karena banyak memiliki air terjun, pulau seribu sungai karena banyak memiliki sungai, pulau angker atau negeri guna-guna atau pulau titipan para dewa karena banyak memiliki ilmu-ilmu gaib. 

Mengungkap berbagai hal terhadap fenomena unik yang ada di Pulau Wawonii memerlukan waktu dan energi yang besar pula, namun KUNCI TANGKOMBUNO merupakan pembuka awal untuk berjalan membuka tabir rahasia alam di pulau ini.

Kunci itulah kemudian yang akan membuka tabir-tabir kealaman gaib yang ada di istana WATUNTINAPI dan Benteng TANGKOMBUNO sebagai warisan leluhur yang tersimpan sejak lama.

Sejarah telah mencatat pula bahwa untuk tegak dan majunya suatu bangsa atau negara, budaya dan peradaban menjadi pilar utama.

Jati diri sebuah bangsa terletak dari konstruk sistem budaya dan peradabannya. Karena itu untuk membangun sebuah bangsa dimulai dan berawal dari pembangunan budaya dan peradaban manusia atau bangsa itu sendiri.

Kita boleh melihat negara dan bangsa besar di dunia dapat berkembang pesat dan maju karena mempertahankan nilai-nilai budaya dan peradaban masyarakat dalam membangun bangsanya, seperti Amerika, Rusia, Inggeris, Jerman, Cina, Jepang, Korea, India, Mesir dll.

Hal tersebut menjadi referensi penting untuk membangun kebesaran Wawonii yang akan datang, karena Wawonii dimasa lalu merupakan sebuah kerajaan mandiri yang menyimpan banyak nilai-nilai budaya kebesaran yang dapat menandingi bukti-bukti kebesaran dari kerajaan yang ada dijagad ini. Sederet fenomena indah yang menghampar maupun potensi alam yang masih menjadi rahasia tersembunyi Wawonii ternyata menyimpan dan memiliki potensi anugerah wisata yang komplit dan mengundang decak kagum oleh sejumlah peneliti sejarah dan arkeolog. 

Dari sejumlah situs dan artefak yang sempat ditemukan menunjukkan bahwa dibumi Wawonii telah ada kehidupan masa lampau pada zaman pra sejarah atau zaman Neoliticum. Segala bentuk bukti peninggalan sejarah, budaya dan peradaban masa lampau baik sebelum maupun dimasa pemerintahan kekuasaan Kerajaan Wawonii masih tersimpan rapi di dalam benteng Tangkombuno, masih memerlukan waktu dan serangkaian syarat - syarat ritual adat untuk mengangkat sejumlah benda atau bukti sejarah tersebut. Namun yang menjadi persoalan adalah perlu segera dilakukan pelembagaan adat dan budaya asli wawonii dengan tidak mengadopsi budaya lain, sehingga kemudian akan mengangkat nilai-nilai kebesaran budaya dan masyarakat wawonii sebagai salah satu dari komunitas budaya nusantara yang memiliki martabat. 

Langara, 17 Februari 2016

WAWONII BERSINAR


Share:

Recent Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *